PARLEMENTARIA – Isu keterlambatan pemberian bonus kepada atlet peraih medali pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh–Sumatra Utara menjadi perhatian serius di Kalimantan Timur (Kaltim). Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim menyampaikan bahwa saat ini proses pengajuan anggaran masih berlangsung dan direncanakan masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun Anggaran 2025.
Menanggapi situasi tersebut, Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Damayanti, menegaskan komitmennya untuk mengawal proses pencairan bonus agar para atlet menerima hak mereka. Ia menyatakan bahwa persoalan ini akan dibahas secara khusus dalam rapat Komisi IV DPRD bersama Dispora Kaltim guna mencari kejelasan atas kendala yang terjadi.
“Kami akan membahas di Komisi IV dan memanggil Dinas terkait untuk mengetahui sebab musabab belum dibayarkan serta akan dicek lagi dalam APBD Perubahan TA 2025,” ujar Damayanti kepada awak media saat ditemui di Samarinda, Selasa (29/07/2025).
Damayanti menilai bahwa bonus merupakan bentuk penghargaan dari pemerintah terhadap para atlet yang telah membawa nama baik Kalimantan Timur di tingkat nasional. Ia berharap agar besaran bonus tahun ini lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya, disesuaikan dengan perolehan medali masing-masing atlet.
“Saya berharap bonus dapat diberikan sesuai prestasi yang diperoleh dan sebagai bentuk apresiasi kepada mereka yang sudah berjuang membesarkan nama Kaltim,” kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini.
Sementara itu, diketahui bahwa saat ini terdapat tiga opsi nominal bonus yang telah diajukan kepada kepala daerah, yakni sebesar Rp300 juta, Rp400 juta, dan Rp500 juta. Namun, sampai saat ini belum ada kejelasan resmi dari pemerintah provinsi mengenai besaran akhir yang disepakati maupun kapan bonus tersebut akan dibayarkan.
Beberapa atlet yang berhasil mengharumkan nama Kalimantan Timur di PON 2024 mulai mempertanyakan komitmen pemerintah daerah, mengingat waktu pelaksanaan PON sudah hampir satu tahun berlalu, tetapi janji pemberian bonus belum juga terealisasi. Kejelasan mengenai jumlah bonus dan waktunya masih menjadi tanda tanya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur pun diharapkan segera mengambil langkah tegas dan cepat agar para atlet tidak merasa dikesampingkan setelah berjuang di panggung olahraga nasional. Aspirasi ini terus bergulir agar para patriot olahraga memperoleh haknya tanpa harus menunggu lebih lama.[]
Penulis: Muhamaddong | Penyunting: Agnes Wiguna