WASHINGTON — Ketegangan politik dalam negeri Amerika Serikat kembali mencuat setelah Presiden Donald Trump memecat Komisaris Biro Statistik Tenaga Kerja AS, Dr. Erika McEntarfer, pada Jumat (01/08/2025). Pemecatan ini dilakukan setelah dirilisnya laporan pertumbuhan lapangan kerja bulanan yang menunjukkan performa buruk ekonomi AS, terutama di sektor ketenagakerjaan.
Langkah mendadak tersebut disampaikan langsung oleh Trump melalui unggahan di media sosial pribadinya. Ia menuding, tanpa menyertakan bukti, bahwa laporan yang dikeluarkan McEntarfer sengaja dimanipulasi demi merusak citra Partai Republik dan pemerintahannya.
“Menurut pendapat saya, angka lapangan kerja hari ini direkayasa untuk membuat Partai Republik dan saya terlihat buruk,” tulis Trump.
Data yang dirilis Biro Statistik Tenaga Kerja mencatat hanya terdapat tambahan 73.000 lapangan kerja pada Juli 2025, lebih rendah dari ekspektasi pasar. Tingkat pengangguran pun meningkat dari 4,1 persen menjadi 4,2 persen. Sementara itu, angka perekrutan Mei dan Juni direvisi signifikan menjadi 19.000 dan 14.000 dari sebelumnya masing-masing 144.000 dan 147.000.
Trump secara terbuka mengkritik data tersebut dan mempertanyakan keakuratannya. “McEntarfer mengatakan hanya ada 73.000 pekerjaan yang ditambahkan, tetapi, yang lebih penting, ada kesalahan besar yang mereka buat, 258.000 pekerjaan turun dalam dua bulan sebelumnya,” katanya.
Meski laporan ekonomi tersebut disusun berdasarkan metode statistik dan audit ketat, Trump menilai laporan ini tak mencerminkan kondisi riil ekonomi yang menurutnya sedang “berkembang pesat”.
“Saya yakin angka-angka itu palsu, sama seperti sebelum pemilu, dan ada juga di waktu-waktu lain. Jadi, tahukah Anda apa yang saya lakukan? Saya memecatnya, dan tahukah Anda? Saya melakukan hal yang benar,” ujar Trump kepada wartawan di halaman South Lawn, Gedung Putih.
Trump juga menyebut bahwa laporan-laporan semacam ini sering kali digunakan sebagai alat politik. Ia menuding McEntarfer telah menyusun angka-angka yang terlalu menguntungkan pemerintahan sebelumnya, terutama era Presiden Joe Biden.
Meskipun demikian, sejumlah analis menilai pemecatan McEntarfer bisa menjadi preseden buruk bagi independensi lembaga-lembaga statistik pemerintah. Mereka menekankan pentingnya menjaga otonomi profesional lembaga statistik dari intervensi politik.
Belum ada pernyataan resmi dari Dr. Erika McEntarfer terkait pemecatannya, namun sejumlah pejabat senior Departemen Tenaga Kerja dikabarkan menyampaikan keprihatinan atas langkah presiden tersebut.
Ketegangan antara pemerintah dan lembaga statistik ini terjadi di tengah tahun politik menjelang pemilu presiden berikutnya, yang kian memanaskan lanskap politik AS. []
Diyan Febriana Citra.