KRL Anjlok, Penumpang Menumpuk di Manggarai

KRL Anjlok, Penumpang Menumpuk di Manggarai

JAKARTA – Perjalanan ribuan penumpang Commuter Line pada Selasa (05/08/2025) pagi mengalami gangguan serius akibat insiden anjloknya Kereta Api (KA) 1189 rute Bogor–Jakarta Kota. Peristiwa ini terjadi di jalur 9 Stasiun Jakarta Kota, menyebabkan layanan KRL hanya dapat beroperasi hingga Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan.

Situasi menjadi semakin sulit karena insiden terjadi pada jam sibuk pagi hari, saat ribuan warga Jakarta dan sekitarnya sedang dalam perjalanan menuju tempat kerja. Akibatnya, Stasiun Manggarai mendadak penuh sesak oleh penumpang yang kebingungan dan lelah menunggu kepastian keberangkatan kereta selanjutnya.

“Keretanya cuma sampai Manggarai, kita disuruh turun. Informasinya karena kereta dari Bogor ke Jakarta Kota tidak bisa masuk ke Stasiun Kota,” tulis akun X (dulu Twitter) @Rossa_Indah, menyampaikan pengalamannya.

Sementara itu, akun @reztasari membagikan situasi yang lebih mendesak. “Ketahan lama di Manggarai. Sekalinya kereta jalan endet-endetan sampai orang-orang mau jatuh. Sekarang cuma berhenti sampai Jayakarta. Lihat deh senumpuk apa orang-orang,” keluhnya.

Gangguan ini tak hanya berdampak pada rute Bogor-Jakarta Kota, tetapi juga menyebabkan keterlambatan di berbagai lintas lainnya, karena sistem operasi KRL sangat bergantung pada keteraturan jadwal dan jalur.

Pihak PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) melalui akun resminya @KAI_Commuter mengonfirmasi adanya kendala dan menyampaikan permintaan maaf kepada pengguna jasa.

“Saat ini masih dalam penanganan petugas. Kami imbau pengguna untuk tetap mengutamakan keselamatan dan ikuti arahan petugas. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” tulis KAI dalam keterangannya.

Demi mengurai penumpukan dan menghindari kekacauan lebih lanjut, KAI juga melakukan rekayasa rute sejumlah perjalanan kereta yang biasa melayani jalur Bogor–Jakarta Kota. Namun, banyak penumpang merasa kurang mendapatkan informasi secara real-time di lapangan.

Salah satu penumpang, Tio (28), karyawan swasta yang setiap hari menggunakan KRL dari Bogor ke Sudirman, mengungkapkan kekecewaannya.

“Saya paham insiden bisa terjadi kapan saja, tapi mestinya ada penanganan cepat dan informasi jelas. Kami yang bekerja harus punya kepastian, bukan cuma diminta sabar.”

Kejadian ini menggarisbawahi pentingnya manajemen krisis dalam sistem transportasi publik, terutama pada jam sibuk. Ketersediaan informasi, arahan petugas yang sigap, dan pengalihan jalur yang cepat sangat krusial untuk menghindari kekacauan dan kecemasan di antara pengguna. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Nasional