Pesawat Medis Jatuh di Arizona, 4 Tewas

Pesawat Medis Jatuh di Arizona, 4 Tewas

CHINLE — Suasana duka menyelimuti komunitas medis dan masyarakat Navajo Nation setelah sebuah pesawat medis jatuh di dekat Bandara Kota Chinle pada Selasa (05/08/2025) sore waktu setempat. Insiden tragis tersebut menewaskan seluruh empat orang di dalam pesawat, yang tengah menjalankan misi kemanusiaan untuk menjemput pasien dari rumah sakit setempat.

Informasi awal dari Badan Penerbangan Federal (FAA) mengungkapkan bahwa pesawat jenis Beechcraft 300 milik CSI Aviation jatuh saat hendak mendarat. CSI Aviation sendiri merupakan perusahaan layanan penerbangan medis berbasis di Albuquerque, New Mexico, yang selama ini dikenal memiliki rekam jejak profesional dalam misi-misi penyelamatan medis udara.

Dalam keterangan resmi yang dirilis oleh Kepolisian Navajo, dikonfirmasi bahwa tidak ada korban selamat. “Keempat orang di dalam pesawat tewas,” ujar perwakilan Kepolisian Navajo. Tidak disebutkan secara rinci identitas para korban, namun diketahui mereka merupakan bagian dari kru penerbangan dan tim medis yang tengah melaksanakan tugas.

Kecelakaan ini menjadi pukulan berat tidak hanya bagi pihak keluarga korban, tetapi juga bagi komunitas medis dan layanan darurat di wilayah tersebut. “Ini merupakan kehilangan yang tragis bagi keluarga para penumpang dan bagi tim medis udara serta tim tanggap darurat,” bunyi pernyataan Kepolisian Navajo.

Menanggapi insiden ini, FAA bersama Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) telah membuka penyelidikan untuk mengungkap penyebab kecelakaan. Sampai saat ini, belum ada penjelasan resmi mengenai faktor teknis atau cuaca yang memicu jatuhnya pesawat tersebut. Investigasi mendalam tengah berlangsung, termasuk pengumpulan data penerbangan, pemeriksaan bangkai pesawat, dan wawancara dengan saksi atau pihak terkait.

Sebagai bagian dari upaya penanganan pasca-kecelakaan, otoritas setempat menutup sementara akses ke Bandara Kota Chinle guna memastikan kelancaran penyelidikan. Belum ada kejelasan kapan bandara akan kembali dibuka untuk aktivitas penerbangan umum.

Tragedi ini kembali mengingatkan dunia akan risiko tinggi yang dihadapi para tenaga medis dan pilot dalam menjalankan tugas-tugas kemanusiaan, khususnya di wilayah terpencil yang mengandalkan transportasi udara untuk layanan kesehatan darurat. Meski demikian, semangat pengabdian mereka tidak luntur, bahkan dalam situasi paling berbahaya sekalipun. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Internasional