Tumpukan Sampah di Kelapa Gading Terbakaran

Tumpukan Sampah di Kelapa Gading Terbakaran

JAKARTA – Kepulan asap tebal menyelimuti kawasan Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, Rabu pagi (06/08/2025), menyusul kebakaran hebat yang melanda tumpukan sampah di Jalan Inspeksi Kali Sunter. Insiden tersebut memicu kepanikan di kalangan warga yang khawatir api menjalar ke permukiman sekitar.

Kebakaran ini terjadi di area penampungan barang bekas atau rongsokan yang sebagian besar berisi bahan mudah terbakar seperti kayu, triplek, dan plastik. Berdasarkan pantauan udara, luas area yang terbakar cukup signifikan, dan asap pekat tampak membumbung ke udara dari pusat kobaran api.

Salah seorang warga, Asrul, menyampaikan keresahan warga terhadap keberadaan tumpukan sampah tersebut yang dinilai rentan terbakar. “Memang banyak sampah di sini seperti triplek dan rongsok. Kami sih takut juga, makanya itu pemadamnya ditambah lagi. Kalau punya siapa tempat sampahnya saya kurang tahu karena tadinya inikan danau. Ini baru pertama kali kebakaran,” ujar Asrul saat ditemui di lokasi.

Kekhawatiran Asrul mewakili suara warga yang selama ini merasa terganggu dengan adanya tumpukan sampah liar yang belum jelas penanggung jawabnya. Menurut dia, lokasi tersebut dulunya merupakan kawasan perairan dan kini berubah menjadi tempat pembuangan limbah tidak resmi.

Menurut keterangan dari Sarwanto, Bintara Satgas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Utara, api berasal dari aktivitas pembakaran sampah di luar pagar lokasi.

“Informasi dari warga bahwa ada yang membakar sampah di luar pagar, sehingga merambat ke dalam bedeng yang hingga membesar,” kata Sarwanto.

Ia menambahkan, tumpukan sampah yang terbakar didominasi bahan mudah terbakar, sehingga api cepat membesar dan sulit dikendalikan. Kondisi ini memperumit upaya pemadaman karena selain melawan kobaran api, petugas juga harus mencegah penyebarannya ke permukiman warga.

Sebanyak 40 personel damkar dikerahkan untuk mengatasi kebakaran. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa ini. Namun, sejumlah warga mengeluhkan sesak napas akibat paparan asap pekat.

Sarwanto juga menegaskan bahwa prioritas utama pihaknya adalah melokalisasi penyebaran api agar tidak merambat ke bangunan lain di sekitar lokasi padat penduduk.

Penyelidikan lebih lanjut tengah dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kebakaran. Dugaan sementara, insiden dipicu oleh puntung rokok yang dibuang sembarangan di dekat tumpukan sampah.

Peristiwa ini kembali menyoroti persoalan serius terkait pengelolaan sampah dan potensi kebakaran di kawasan padat penduduk yang minim pengawasan. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Nasional