JAKARTA — TNI Angkatan Udara (AU) kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung program prioritas pemerintah melalui penguatan infrastruktur pelayanan gizi nasional. Salah satu langkah konkret adalah penambahan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ditargetkan mencapai 100 unit hingga penghujung tahun 2025.
Komitmen ini disampaikan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono dalam seremoni peletakan batu pertama (groundbreaking) dapur SPPG di Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (06/08/2025).
“Dan ke depan kita akan terus menambah dapurnya, Pak (Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana). Target saya di akhir tahun ini kita bisa 100 dapur (SPPG),” ujar Tonny.
Walaupun target ini terbilang ambisius, Marsekal Tonny optimistis target tersebut akan tercapai, mengingat TNI AU memiliki 42 Lanud operasional serta tiga Lanud pendidikan yang dapat dilibatkan dalam pembangunan dapur gizi.
“Kalau setiap lanud saja membuat 2, mungkin angka 100 ini tidak sulit untuk kita dapatkan,” jelasnya, meski menambahkan bahwa “semuanya tergantung dari kesiapan masing-masing lanud.”
Namun, tantangan yang dihadapi tak berhenti di angka 100. Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) bahkan telah menetapkan target jangka panjang yang lebih besar, yakni membangun total 500 dapur gizi di berbagai wilayah Indonesia.
Program SPPG merupakan bagian dari strategi besar Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan gizi generasi muda melalui inisiatif Makan Siang Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pada 6 Januari 2025. Dalam pelaksanaannya, TNI AU tampil sebagai salah satu pelaksana aktif di lapangan.
“Pada tanggal 6 Januari 2025, dimulailah program untuk makan siang bergizi gratis. Angkatan Udara bergerak cepat menyiapkan dapur, walaupun secara bertahap,” tutur Tonny.
Dari awal hanya mengoperasikan 3 hingga 7 dapur, kini jumlah dapur SPPG yang telah berjalan mencapai 10 unit. “Alhamdulillah sampai dengan hari ini, Pak Kepala BGN kami laporkan ada 10 yang sudah beroperasi,” ungkapnya.
Dengan kapasitas yang ada, KSAU menyebut bahwa lebih dari 32.000 penerima manfaat telah dilayani setiap harinya melalui dapur-dapur tersebut. “Semoga semangat gotong royong ini dapat terus kita jaga dan kita pelihara untuk membangun kemajuan Republik Indonesia, bangsa yang kita cintai bersama. Kita bisa menyehatkan bangsa melalui program Makan Siang Bergizi ini,” tutup Tonny.
TNI AU pun terus mendorong partisipasi internalnya dengan mengajak seluruh pejabat dan prajurit untuk turut mengawasi pelaksanaan dapur SPPG agar berjalan optimal dan berkualitas. Sinergi lintas satuan menjadi kunci utama dalam keberhasilan program ini, sekaligus mempertegas peran aktif institusi militer dalam mendukung kesejahteraan rakyat, khususnya di bidang kesehatan gizi. []
Diyan Febriana Citra.