Pipa Baja Jatuh dari Tol Timpa 3 Kios Pasar Cipluk

Pipa Baja Jatuh dari Tol Timpa 3 Kios Pasar Cipluk

JAKARTA UTARA — Peristiwa jatuhnya enam pipa baja dari atas truk trailer di Jalan Tol Pelabuhan, kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (06/08/2025) malam, kembali membuka sorotan tajam terhadap lemahnya pengawasan terhadap distribusi barang-barang berat di wilayah perkotaan. Kejadian yang nyaris menimbulkan korban jiwa ini menimpa tiga kios di Pasar Cipluk, Rawa Bebek, dan sempat membuat warga sekitar panik akibat dentuman keras yang terdengar saat pipa jatuh dari ketinggian.

Setiap rangkaian pipa terdiri dari tiga gulungan logam berukuran besar, dengan panjang sekitar enam meter dan diameter satu meter. Enam dari dua belas pipa baja spiral yang diangkut dalam satu armada truk trailer diketahui terlepas, lalu terjatuh dalam dua titik di kawasan padat aktivitas tersebut.

Andri (30), seorang penjaga warung di sekitar lokasi kejadian, nyaris menjadi korban jika saja ia tidak segera menyelamatkan diri begitu mendengar suara keras dari atas kios.

“Saya lagi duduk berdua sama teman di warung. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh di atap kios, saya langsung tiarap masuk kolong meja. Ternyata pipa besi jatuh dari atas tol,” ungkap Andri, masih terlihat syok saat ditemui.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, beberapa warga mengalami luka ringan, dan kerusakan parah terjadi pada tiga kios berikut barang dagangan di dalamnya. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran baru terkait keselamatan masyarakat di bawah infrastruktur jalan tol yang dilintasi angkutan berat.

Aditia, sopir truk trailer yang membawa pipa tersebut, menyatakan bahwa insiden disebabkan oleh putusnya rantai dan sabuk pengaman. Menurutnya, pengikat sudah diperiksa dua kali sebelum berangkat dari Balaraja menuju Pelabuhan Tanjung Priok.

“Rantai dan sabuknya putus. Ada enam pipa jatuh, enam lagi masih di mobil,” jelasnya. “Talinya saya cek dua kali, tidak ada masalah. Namun musibah, tiba-tiba putus di situ,” imbuhnya.

Aditia menyebutkan bahwa truk melaju dengan kecepatan sekitar 30 kilometer per jam di jalur satu Tol Pelabuhan, dan seluruh pipa rencananya akan dimuat ke kontainer tujuan akhir Tanjung Priok. Truk tersebut diketahui milik perusahaan logistik PT Mitra Tama Cemerlang.

Pihak kepolisian dari Polsek Metro Penjaringan sudah mengamankan sopir untuk dimintai keterangan dan menyelidiki penyebab teknis insiden, termasuk mengevaluasi kualitas pengaman muatan dan kemungkinan pelanggaran prosedur.

Insiden ini kembali mengingatkan bahwa pengangkutan barang berat di jalur tol, terutama di area padat penduduk, memerlukan pengawasan ketat dan pengamanan maksimal. Pemerintah dan pihak terkait didesak untuk memperketat standar pengikatan dan mengaudit perusahaan angkutan yang membawa muatan berisiko tinggi, demi menghindari kejadian serupa yang bisa berakibat fatal. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Nasional