Penyaluran BLT-DD Loa Duri Ulu Libatkan Masyarakat dan Tokoh Lokal

Penyaluran BLT-DD Loa Duri Ulu Libatkan Masyarakat dan Tokoh Lokal

ADVERTORIAL — Pemerintah Desa (Pemdes) Loa Duri Ulu menegaskan peran strategis Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) sebagai instrumen jaring pengaman sosial sekaligus pengungkit pemulihan ekonomi desa pascapandemi. Pada Jumat (11/04/2025), penyaluran BLT-DD untuk bulan keempat tahun anggaran 2025 kembali direalisasikan di Balai Pertemuan Umum Desa Loa Duri Ulu, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Bantuan tunai sebesar Rp300.000 per keluarga diberikan kepada puluhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Penyaluran ini mengacu pada regulasi dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) yang menetapkan BLT-DD sebagai program prioritas nasional dari alokasi Dana Desa tahun 2025.

Kepala Desa Loa Duri Ulu, Muhammad Arsyad, menyatakan bahwa BLT-DD adalah bentuk nyata kehadiran negara di tengah masyarakat desa yang masih berjuang memulihkan kondisi ekonomi. Ia menekankan bahwa keberlanjutan program ini menjadi bagian penting dalam menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas sosial di tingkat lokal.

“Penyaluran BLT-DD ini merupakan langkah kami untuk membantu masyarakat yang kurang mampu, menjaga daya beli, serta memperkuat ketahanan sosial di tingkat desa,” ungkap Arsyad di sela-sela kegiatan.

Proses penyaluran dilakukan dengan prinsip kehati-hatian, transparansi, dan akuntabilitas. Sebelum distribusi bantuan, dilakukan verifikasi dan validasi data penerima oleh pemerintah desa bersama tokoh masyarakat. Hal ini bertujuan memastikan bantuan tepat sasaran dan tidak tumpang tindih dengan program lainnya.

Suasana penyaluran berjalan tertib dan lancar. Para penerima menunjukkan antusiasme tinggi dan rasa syukur atas bantuan tersebut. Bagi sebagian besar dari mereka, dana BLT-DD digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti bahan pangan, obat-obatan, serta biaya pendidikan anak.

Program ini juga menjadi bagian dari kebijakan afirmatif yang dirancang untuk menjangkau kelompok paling rentan — lansia, buruh tidak tetap, janda, dan penyandang disabilitas — yang rawan terdampak fluktuasi ekonomi.

BLT-DD dianggarkan melalui APBDes dan disalurkan secara rutin selama 12 bulan penuh. Pemerintah desa berharap penyaluran bantuan secara konsisten dapat menjadi bantalan sosial sementara, sambil terus mempersiapkan program-program produktif jangka panjang yang mendorong kemandirian warga.

Arsyad menambahkan bahwa dukungan masyarakat dan sinergi antar pemangku kepentingan desa sangat diperlukan agar program ini tidak hanya berfungsi sebagai solusi jangka pendek, tetapi juga menopang proses transisi menuju desa yang inklusif dan berdaya.

Melalui komitmen ini, Pemerintah Desa Loa Duri Ulu menargetkan terciptanya kondisi sosial ekonomi yang lebih stabil dan adil bagi seluruh warganya. []

Penulis: Eko Sulistiyo | Penyunting: Agnes Wiguna

Advertorial Diskominfo Kukar