JAKARTA — Kawasan niaga Blok M, Jakarta Selatan, kembali menjadi sorotan setelah terjadi insiden kebakaran yang menghanguskan sebuah kedai kopi di Jalan Sunan Ngampel pada Jumat dini hari, (08/08/2025). Meski api sempat membesar, respons cepat dari petugas pemadam kebakaran berhasil mencegah kobaran meluas ke bangunan sekitar.
Insiden yang terjadi sekitar pukul 04.55 WIB itu langsung menggerakkan tim pemadam kebakaran dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan. Tidak kurang dari 21 unit mobil pemadam dan 73 personel dikerahkan untuk menangani api yang melalap kafe bernama Ruang Kopi tersebut.
“Objek kafe Ruang Kopi, situasi proses pendinginan,” ujar Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Selatan, Syamsul Huda saat dikonfirmasi.
Setelah proses pemadaman utama berhasil dilakukan, tim petugas langsung melakukan pendinginan guna memastikan tidak ada titik api tersisa yang bisa menimbulkan kobaran ulang. Langkah ini penting mengingat kawasan Blok M merupakan wilayah yang padat aktivitas komersial, terutama di pagi dan siang hari.
Dugaan awal penyebab kebakaran mengarah pada korsleting listrik. Meski penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan, insiden ini kembali menyoroti perlunya pengawasan berkala terhadap sistem kelistrikan, khususnya di bangunan usaha yang beroperasi hampir 24 jam.
Syamsul Huda menjelaskan bahwa meski tidak ada korban jiwa, kerugian materiel akibat peristiwa tersebut ditaksir mencapai Rp500 juta. Jumlah ini mencakup kerusakan bangunan, peralatan usaha, serta bahan baku yang tidak dapat diselamatkan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Jakarta Selatan menjadi salah satu wilayah dengan tingkat kebakaran cukup tinggi, terutama di sektor usaha kecil dan menengah. Banyaknya bangunan semi permanen dan penggunaan instalasi listrik yang tidak standar kerap menjadi pemicu insiden serupa.
Keberhasilan petugas dalam mengendalikan api pada Jumat pagi ini patut diapresiasi. Namun, peristiwa ini juga menjadi peringatan bagi pelaku usaha dan pengelola gedung untuk lebih serius dalam menerapkan sistem proteksi kebakaran, termasuk instalasi listrik yang layak dan inspeksi rutin.
Pemerintah kota diimbau untuk meningkatkan sosialisasi dan inspeksi rutin guna menekan angka kejadian serupa. Sementara itu, masyarakat juga diharapkan lebih aktif melaporkan potensi bahaya kebakaran yang terdeteksi di lingkungan sekitar. []
Diyan Febriana Citra.