Andre Rosiade Cabut Laporan Hoaks Mafia Bola

Andre Rosiade Cabut Laporan Hoaks Mafia Bola

JAKARTA — Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, memilih menyelesaikan polemik tudingan mafia bola secara damai. Langkah ini ditunjukkan dengan kedatangannya ke Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jumat (08/08/2025), untuk mencabut laporan terhadap dua akun media sosial yang sebelumnya menudingnya terlibat praktik mafia sepak bola di Liga 1.

Andre menyampaikan, laporan tersebut sebelumnya ia layangkan pada penghujung musim Liga 1 lalu. Dua akun yang dilaporkan, yakni Bonek Kita dan Danoe Kreatif Studio, disebut telah menyebarkan informasi yang menurut Andre tidak berdasar dan mencemarkan nama baiknya.

“Ya tentu, saya hari ini ingin di atas, ingin berdamai dan mencabut laporan, yang akun-akun itu sudah pagi ini, sudah memposting permintaan maaf,” kata Andre kepada awak media usai bertemu penyidik di Bareskrim.

Andre menekankan bahwa pelaporan ini bukan didorong oleh amarah pribadi, melainkan sebagai bentuk pelajaran hukum bagi masyarakat, terutama pengguna media sosial, agar tidak sembarangan menyebarkan tuduhan tanpa bukti yang kuat.

Dirinya merasa sangat dirugikan, sebab sebagai anggota DPR yang aktif mendukung pemberantasan mafia bola, ia justru dituduh sebagai bagian dari praktik kotor tersebut.

“Saya melawan mafia bola, tapi justru dituduh mafia. Jadi memang supaya membuktikan saya mafia bola atau enggak. Nah, tentu harus ada proses hukum atau tidak,” tegas Andre.

Keputusan mencabut laporan dilakukan setelah pihak terlapor menyampaikan permintaan maaf secara terbuka melalui media sosial. Andre mengaku langkah ini menjadi bagian dari upaya menjaga suasana publik tetap kondusif dan edukatif, terutama di dunia olahraga yang kerap kali dirundung isu negatif.

Sebelumnya, isu mafia bola kembali ramai dibicarakan publik, terutama menjelang akhir kompetisi Liga 1. Sejumlah tokoh, termasuk Menteri BUMN Erick Thohir yang juga Ketua Umum PSSI, turut angkat bicara mengenai pentingnya pembersihan sistem sepak bola dari praktik-praktik manipulatif.

Nama Andre sempat terseret dalam spekulasi liar di media sosial yang tidak jarang menjadi ruang penyebaran hoaks. Meski demikian, Andre menyebut dirinya tetap fokus pada upaya mendukung reformasi sepak bola nasional.

“Saya ingin semua kembali pada jalurnya. Tidak semua hal harus berujung proses hukum, selama ada itikad baik untuk menyelesaikan,” tutup Andre. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Nasional