Jet Tempur F-2A Jatuh ke Laut, Jepang Hentikan Seluruh Penerbangan

Jet Tempur F-2A Jatuh ke Laut, Jepang Hentikan Seluruh Penerbangan

TOKYO – Pemerintah Jepang memutuskan untuk sementara waktu menghentikan seluruh aktivitas operasional jet tempur Mitsubishi F-2A milik Angkatan Udara Pasukan Bela Diri Jepang (ASDF), setelah satu unit pesawat jenis ini jatuh ke Samudra Pasifik, Kamis (07/08/2025). Insiden tersebut memicu kekhawatiran baru terkait keselamatan armada tempur udara Jepang.

Jet tempur yang bermarkas di Pangkalan Udara Hyakuri, Prefektur Ibaraki, dilaporkan mengalami gangguan saat sedang menjalani latihan rutin. Pesawat lepas landas sekitar pukul 11.45 waktu setempat dan mengalami insiden sekitar pukul 12.35, ketika berada di wilayah udara sekitar 150 kilometer dari pangkalan.

Beruntung, pilot berusia 30-an tahun yang menerbangkan pesawat berhasil menyelamatkan diri dengan kursi pelontar sebelum jet menghujam ke laut. Menurut keterangan, sebagian badan pesawat telah ditemukan di lokasi kejadian, dan tidak ditemukan kerusakan pada kapal-kapal sipil di wilayah perairan terdekat.

“Jet ini sedang melakukan latihan bersama jet F-2A lainnya ketika pilot menyampaikan laporan adanya anomali,” demikian pernyataan resmi dari ASDF. Hingga kini, penyebab kerusakan masih diselidiki lebih lanjut.

Menanggapi insiden ini, Kepala Staf ASDF, Jenderal Takehiro Morita, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dalam konferensi pers di Tokyo. Ia memastikan pihaknya akan menyelidiki secara menyeluruh penyebab jatuhnya pesawat, termasuk mengambil data dari perekam penerbangan (flight recorder) yang diharapkan dapat memberikan informasi kunci.

Lebih lanjut, ASDF mengumumkan bahwa seluruh unit F-2A yang berjumlah 90 unit akan dikandangkan sementara hingga hasil penyelidikan keluar. Namun demikian, jet-jet tersebut tetap dapat dikerahkan dalam kondisi mendesak seperti pelanggaran wilayah udara.

Langkah penghentian sementara ini menjadi catatan penting dalam operasional militer Jepang, terutama karena F-2A merupakan tulang punggung kekuatan udara Negeri Sakura sejak dikembangkan bersama Amerika Serikat pada 1990-an.

Insiden ini menambah daftar kecelakaan pesawat militer Jepang dalam beberapa tahun terakhir. Pada Mei lalu, dua awak jet latih T-4 tewas setelah pesawat jatuh di sebuah waduk di Prefektur Aichi. Rangkaian kecelakaan ini memunculkan desakan agar pemerintah Jepang mengevaluasi kelayakan dan perawatan armada pesawat militer mereka.

Meskipun tidak menelan korban jiwa, insiden jatuhnya jet F-2A menjadi alarm penting bagi militer Jepang dalam menjaga kesiapan dan keselamatan penerbangan militer, di tengah situasi keamanan regional yang menuntut kehadiran kekuatan udara yang andal. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Internasional