JAKARTA – Hujan deras yang mengguyur ibu kota pada Selasa (12/08/2025) tidak menjadi alasan bagi 76 Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) untuk mengendurkan semangat. Mereka tetap menjalani gladi kotor perdana di halaman Istana Merdeka, Jakarta, sebagai bagian dari persiapan menuju peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025 mendatang.
Dari pantauan di lapangan, seluruh peserta tampak basah kuyup. Meski demikian, derap langkah dan ketegasan gerak tetap terjaga di bawah komando pelatih. Bagi para Capaska, latihan di tengah hujan bukanlah hambatan, melainkan ujian mental dan fisik yang harus dilalui demi mengharumkan nama bangsa.
Gladi kotor ini menjadi tahap awal mereka berlatih langsung di lokasi upacara, setelah sebelumnya menjalani rangkaian latihan intensif di Taman Wiladatika, Cibubur. Sehari sebelumnya, Senin (11/08/2025), mereka menuntaskan gladi bersih terakhir di Cibubur yang melibatkan berbagai unsur peserta upacara, mulai dari prajurit TNI-Polri, satuan musik, hingga Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Rima Agristina menjelaskan, latihan di Cibubur merupakan puncak dari persiapan gabungan sebelum para Capaska dipindahkan ke Jakarta.
“Jadi hari ini adalah latihan terakhir dari latihan gabungan yang dilaksanakan di lokasi Taman Wiladatika Cibubur. Jadi nanti malam, adik-adik Paskibraka semuanya akan berpindah ke Jakarta untuk memulai proses latihan di lokasi istana,” ujar Rima kepada awak media, Senin (11/08/2025).
Di Cibubur, seluruh unsur tampil dengan seragam lengkap sebagaimana yang akan dikenakan pada upacara kemerdekaan. Sebanyak 76 Capaska dibagi menjadi dua tim, yaitu Tim A yang bertugas mengibarkan Sang Merah Putih dan Tim B yang akan menurunkannya pada sore hari peringatan 17 Agustus 2025.
Rima menambahkan, latihan di Istana Merdeka bertujuan membiasakan Capaska dengan kondisi medan sebenarnya. Setelah gladi kotor ini, mereka akan menjalani gladi bersih, dilanjutkan proses pengukuhan, sebelum akhirnya melaksanakan tugas utama pada peringatan kemerdekaan.
“Setelah pindah ke Jakarta, kita akan mulai gladi kotor, kemudian gladi bersih, lalu proses pengukuhan, hingga pelaksanaan tugasnya,” tuturnya.
Latihan di bawah hujan deras tersebut menjadi simbol keteguhan dan disiplin para Capaska. Tidak hanya sekadar baris-berbaris, mereka juga sedang membangun mental baja dan kekompakan, modal penting untuk menjalankan tugas sakral mengibarkan bendera negara di hadapan presiden dan rakyat Indonesia. []
Diyan Febriana Citra.