JAKARTA – Suasana pagi di kawasan Tambora, Jakarta Barat, mendadak berubah mencekam ketika api berkobar hebat melanda permukiman padat penduduk di Jalan Jembatan Besi VIII, Rabu (13/08/2025). Api pertama kali dilaporkan muncul sekitar pukul 10.17 WIB, membakar rumah-rumah semi permanen yang berdempetan rapat.
Laporan awal Command Center Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Disgulkarmat) DKI Jakarta menyebutkan, objek yang terbakar adalah bangunan rumah dengan konstruksi rendah. “Objek terbakar rumah, bangunan rendah. Proses pemadaman (merah),” tulis keterangan resmi.
Kepanikan warga terlihat jelas dari video amatir yang beredar di media sosial. Dalam rekaman tersebut, api berwarna merah menyala melahap atap dan dinding rumah, sementara kepulan asap hitam pekat membubung tinggi ke langit. Beberapa warga tampak berlarian membawa barang seadanya, mencoba menyelamatkan dokumen penting dan perabot rumah tangga.
Petugas damkar bergerak cepat begitu menerima laporan. Sebanyak 18 unit mobil pemadam kebakaran dan 90 personel dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api. Jalan sempit dan padat menjadi tantangan tersendiri bagi tim di lapangan. Mereka harus memarkir kendaraan berjarak beberapa meter dari titik kebakaran dan menarik selang panjang menuju sumber api.
“Kami melakukan penyerangan dari dua sisi untuk mencegah api menjalar ke rumah lainnya. Prioritas kami adalah melindungi keselamatan warga dan memutus rantai penyebaran api,” kata seorang petugas di lokasi.
Belum ada keterangan resmi terkait penyebab kebakaran. Namun, padatnya bangunan dan dominasi material mudah terbakar seperti kayu dan tripleks membuat api cepat membesar.
Warga sekitar mengaku trauma dengan kejadian ini. “Ini bukan pertama kali kebakaran terjadi di sini. Kami sudah sering mengusulkan perbaikan instalasi listrik dan penataan ulang pemukiman, tapi belum ada tindak lanjut,” ungkap Andi (42), salah satu warga yang rumahnya nyaris terbakar.
Pemerintah Kota Jakarta Barat mengimbau warga untuk lebih waspada, terutama dalam penggunaan listrik dan peralatan masak. Selain itu, masyarakat di kawasan padat diharapkan memiliki jalur evakuasi dan alat pemadam api ringan (APAR) sebagai langkah antisipasi.
Kebakaran di wilayah padat seperti Tambora menjadi peringatan bahwa mitigasi bencana perlu mendapat perhatian serius. Penataan ulang kawasan, pengecekan rutin instalasi listrik, serta edukasi keselamatan kebakaran menjadi langkah yang mendesak demi mencegah terulangnya tragedi serupa. []
Diyan Febriana Citra.