JAKARTA — Suasana sekitar Stasiun Duri, Tambora, Jakarta Barat, Jumat (15/08/2025) malam, mendadak heboh setelah warga menemukan seorang pria tanpa identitas dalam kondisi tak bernyawa. Pria tersebut diduga merupakan tunawisma karena tidak ada satu pun warga sekitar yang mengenalnya.
Penemuan jasad itu dilaporkan warga kepada pihak kepolisian sekitar pukul 20.30 WIB. Tak lama berselang, aparat Polsek Tambora bersama tim medis segera mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan.
Kanit Reskrim Polsek Tambora, AKP Sudrajat Djumantara, membenarkan laporan tersebut. Menurutnya, polisi masih mengidentifikasi siapa pria tersebut dan apa penyebab kematiannya.
“Intinya itu penemuan (mayat oleh) warga. Kita juga tidak tahu siapa pasti pertama yang menemukan. Cuma kita sudah memeriksa saksi-saksi (termasuk) RT-nya yang di sana. Jadi itu warga tidak ada yang mengenal. Bukan warga sana, itu tunawisma,” ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu (16/08/2025).
Sudrajat menjelaskan, korban pertama kali terlihat dalam posisi duduk bersandar di tembok dekat area stasiun. Tidak ada tanda-tanda keributan maupun kegaduhan yang mengiringi penemuan tersebut. “Jadi memang sudah dilihat, sudah tergeletak seperti itu. (Posisi) Duduk tersender,” kata Sudrajat.
Setelah menerima laporan, petugas segera mengevakuasi jasad korban ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dilakukan autopsi. Polisi juga memastikan bahwa tidak ditemukan indikasi kekerasan yang menonjol. “Masih kita koordinasi sama rumah sakit juga. Sudah dibawa ke RSCM, untuk otopsi. Intinya itu tidak ada keributan saat penemuan,” jelasnya.
Berdasarkan pemeriksaan awal, memang terdapat luka lecet pada bagian pelipis korban. Namun, polisi menduga luka tersebut tidak diakibatkan oleh tindak kekerasan.
“Masih penyelidikan, sementara luka lecet saja sih, tapi bukan luka kekerasan yang disebabkan oleh benda tumpul atau benda keras. Sementara di bagian pelipis,” ungkap Sudrajat.
Hingga kini, polisi belum bisa memastikan identitas korban. Tidak adanya kartu identitas maupun dokumen pribadi membuat proses identifikasi memerlukan waktu lebih lama. Aparat juga membuka kemungkinan untuk melakukan pencocokan data forensik jika ada pihak keluarga yang melapor kehilangan anggota keluarganya.
Kematian pria tanpa identitas di dekat Stasiun Duri ini menjadi perhatian warga setempat. Selain memunculkan rasa keprihatinan, peristiwa ini juga mengingatkan tentang realitas kehidupan para tunawisma di kota besar. Mereka yang hidup berpindah-pindah tanpa tempat tinggal tetap sering kali terabaikan hingga tidak dikenal oleh masyarakat sekitarnya.
Polisi mengimbau masyarakat agar segera melapor apabila kehilangan anggota keluarga atau mengenali ciri-ciri korban. Pihak kepolisian menegaskan proses penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan penyebab pasti kematian. []
Diyan Febriana Citra.