JAKARTA– Timnas Indonesia U-17 akan menghadapi ujian penting saat berjumpa Mali dalam laga terakhir Piala Kemerdekaan 2025 di Stadion Utama Sumatera Utara, Senin (18/08/2025) malam Pukul 19.30 WIB. Pertemuan ini diprediksi menjadi duel paling menegangkan sekaligus penentu siapa yang akan mengangkat trofi turnamen mini tersebut.
Pertandingan yang sangat dinantikan ini akan disiarkan langsung oleh stasiun televisi Indosiar mulai pukul 19.30 WIB. Selain itu, para pencinta sepak bola Tanah Air juga bisa menyaksikan laga ini melalui layanan live streaming di Vidio.com pada jam yang sama.
Bagi skuad Garuda Muda, laga melawan Mali adalah kesempatan emas sekaligus tantangan berat. Tim besutan Nova Arianto dituntut untuk meraih kemenangan jika ingin keluar sebagai juara Piala Kemerdekaan 2025. Dengan dukungan penuh suporter yang diperkirakan memadati stadion, Indonesia diharapkan mampu tampil maksimal.
Namun, tugas itu jelas tidak ringan. Mali datang ke pertandingan dengan catatan impresif. Tim asuhan Adama Diefla Diallo tersebut tercatat sebagai satu-satunya tim yang mampu menyapu bersih kemenangan dalam dua laga awal turnamen. Mereka juga produktif dengan mencetak sembilan gol dan hanya kebobolan tiga kali, sebuah rekor yang memperlihatkan betapa kuatnya tim asal Afrika Barat itu.
Tidak hanya di turnamen ini, Mali juga memiliki rekam jejak mentereng di level dunia. Pada Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia, Mali berhasil meraih posisi ketiga. Prestasi tersebut menjadi bukti nyata kualitas dan konsistensi mereka di kancah sepak bola usia muda.
Meski begitu, pelatih Timnas U-17 Indonesia, Nova Arianto, meminta anak asuhnya tidak gentar menghadapi reputasi besar Mali. “Yang pasti Mali tim hebat, tim bagus. Kita bisa lihat di edisi Piala Dunia sebelumnya. Di Piala Kemerdekaan mereka bisa dua kali menang. Saya bilang ke pemain harus berani,” ujar Nova.
Ia juga menekankan pentingnya sikap percaya diri meski lawan punya keunggulan fisik maupun teknik. “Meski Mali berkualitas, punya postur bagus, skill bagus, saya minta ke pemain jangan takut berikan yang terbaik,” tambahnya.
Pesan Nova sejalan dengan semangat yang tengah dibangun di tubuh Garuda Muda berani menghadapi lawan manapun dan menunjukkan perkembangan sepak bola usia muda Indonesia di hadapan publik sendiri.
Jika mampu menaklukkan Mali, Indonesia bukan hanya akan meraih gelar juara, tetapi juga membuktikan diri bisa bersaing dengan tim papan atas dunia. Dukungan suporter di Stadion Utama Sumatera Utara diyakini akan menjadi tambahan energi yang penting untuk para pemain muda Indonesia.
Dengan sorotan penuh terhadap laga pamungkas ini, sepak bola Indonesia kembali mendapat momentum untuk mengukir cerita baru dalam perjalanan panjang pembinaan pemain muda. Semua mata kini tertuju pada duel Indonesia kontra Mali, laga yang bisa menentukan arah sejarah Garuda Muda di pentas internasional. []
Diyan Febriana Citra.