ADVERTORIAL – Upaya mengurangi ketergantungan pada dana transfer pusat terus diupayakan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Salah satu langkah yang dipandang penting adalah pengelolaan aset daerah secara lebih produktif agar mampu menjadi penopang utama peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Hal itu disampaikan Anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kukar, Fathlon Nisa, dalam Rapat Paripurna DPRD Kukar masa sidang ke-31, 32, dan 33 di Ruang Sidang Utama DPRD Kukar, Senin (11/08/2025). Dalam kesempatan itu, ia menekankan perlunya strategi serius agar aset daerah tidak hanya menjadi beban pemeliharaan, melainkan dapat mendatangkan manfaat nyata bagi masyarakat. “Setiap dari aset daerah harus memiliki nilai ekonomi. Jika dikelola dengan baik akan dapat menjadi sumber pemasukan yang cukup signifikan bagi daerah,” jelasnya.
Menurut Fathlon, peluang besar bisa muncul melalui kerja sama dengan pihak ketiga. Meski demikian, ia mengingatkan agar setiap rencana kemitraan didasari kajian menyeluruh sehingga risiko kerugian negara bisa dihindari. “Kehadiran dari IKN juga akan memberikan dampak, yang membawa arus barang, jasa, dan juga orang. Hal ini, harus dapat kita manfaatkan serta dapat disiapkan dari sekarang,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa Kukar memiliki modal besar, baik berupa sumber daya alam maupun letak yang strategis. Oleh karena itu, rencana jangka panjang dalam pengelolaan aset daerah sangat diperlukan. Evaluasi terhadap aset yang tidak produktif akan menjadi langkah awal agar aset tersebut dapat dialihkan atau dimanfaatkan untuk kepentingan lain yang lebih berguna.
“Melalui langkah tersebut, DPRD Kukar optimis pengelolaan aset daerah akan dapat berjalan dengan lebih optimal. Dapat meningkatkan PAD, serta menciptakan pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Kukar,” pungkasnya.
Dengan dorongan legislatif ini, diharapkan Kukar bisa memperkuat fondasi ekonominya secara mandiri. Optimalisasi aset bukan sekadar strategi peningkatan PAD, tetapi juga bagian dari upaya menyiapkan daerah menghadapi tantangan masa depan, termasuk dinamika yang muncul seiring hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN). []
Penulis: Eko Sulistiyo | Penyunting: Agnes Wiguna