Putri Raja Thailand Masih Jalani Perawatan Hipotensi

Putri Raja Thailand Masih Jalani Perawatan Hipotensi

BANGKOK – Kondisi kesehatan Putri Bajrakitiyabha Mahidol kembali menjadi perhatian publik setelah Biro Rumah Tangga Kerajaan Thailand menyampaikan laporan medis terbaru. Putri sulung Raja Maha Vajiralongkorn itu disebut masih bergantung pada perawatan intensif untuk menstabilkan tekanan darah yang rendah akibat infeksi serius yang dideritanya.

Putri Bajrakitiyabha, atau akrab disebut Putri Bha, telah menjalani perawatan medis di King Chulalongkorn Memorial Hospital, Bangkok, sejak Desember 2022. Kala itu, ia tiba-tiba jatuh sakit ketika mengikuti pelatihan anjing di distrik Pak Chong, Nakhon Ratchasima. Hampir tiga tahun berlalu, kondisi sang putri belum menunjukkan perubahan signifikan, dan ia masih tidak sadarkan diri.

Dalam keterangan resmi, pihak istana menyebutkan bahwa tim medis terus memantau perkembangan sang putri. “Tim medis mengatakan bahwa dia masih dalam kondisi tekanan darah rendah, yang memerlukan perawatan berkelanjutan,” demikian bunyi pernyataan Biro Rumah Tangga Kerajaan, Selasa (19/08/2025).

Langkah-langkah medis yang dilakukan termasuk pemberian obat untuk menstabilkan tekanan darah, penggunaan antibiotik, serta alat bantu yang mendukung fungsi ginjal dan pernapasan.

“Dokter memberikan obat untuk menstabilkan tekanan darahnya, beserta peralatan medis dan antibiotik untuk mendukung fungsi ginjal dan pernapasannya,” lanjut pernyataan tersebut.

Kabar terbaru ini sekaligus menegaskan bahwa kondisi kesehatan Putri Bha masih menjadi isu sensitif di Thailand. Sebelumnya, pada Jumat (15/08/2025), pihak istana untuk pertama kalinya dalam dua tahun menyebutkan bahwa sang putri mengalami infeksi darah yang parah.

Putri Bajrakitiyabha, 46 tahun, dikenal luas di Thailand sebagai figur yang aktif dalam bidang hukum internasional dan kemanusiaan. Lulusan universitas di Inggris, Amerika Serikat, dan Thailand ini pernah menjabat dalam sejumlah posisi di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Salah satu kiprahnya yang menonjol adalah memperjuangkan perlakuan yang lebih baik terhadap narapidana perempuan di penjara.

Selain perannya di kancah internasional, ia juga mendapat kepercayaan dari Raja Vajiralongkorn untuk mengemban posisi penting di komando pengawal kerajaan, hanya setahun sebelum jatuh sakit. Hubungan dekatnya dengan sang ayah menjadikan namanya sering disebut sebagai salah satu figur potensial dalam suksesi kerajaan.

Namun, isu penerus takhta di Thailand masih menjadi perbincangan yang penuh kehati-hatian. Hingga kini, Raja Vajiralongkorn yang berusia 73 tahun belum menetapkan ahli waris resminya, meski aturan suksesi lebih condong kepada pewaris laki-laki.

Kondisi kesehatan Putri Bha bukan hanya menjadi isu keluarga kerajaan, tetapi juga menyangkut stabilitas politik dan simbolis Thailand. Hal ini tidak lepas dari undang-undang lese majeste, yang melindungi keluarga kerajaan dari kritik dan dapat menjerat siapa pun dengan hukuman penjara hingga 15 tahun jika dianggap melanggar.

Situasi tersebut membuat publik hanya bisa mengikuti perkembangan kesehatan sang putri melalui pernyataan resmi kerajaan. Kendati demikian, doa dan simpati terus mengalir dari masyarakat Thailand yang berharap Putri Bajrakitiyabha dapat pulih dari sakitnya. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Internasional