PASER – Anggota Komisi II DPRD Paser Herman Setiawan mengaku prihatin dengan maraknya tindakan-tindakan yang berbau korupsi di daerah ini. Dia pun menegaskan, duduk di kursi DPRD semata-mata ingin memberantas korupsi.
Herman memiliki misi menghapus opini masyarakat bahwa yang melakukan tindak korupsi justru sering melibatkan institusi legislatif. Hal itulah yang membawanya nekat masuk dalam bursa pemilihan legislatif 2014.
“Saya sering merasa tidak cocok dengan anggaran yang ada. Karena dari yang tertulis dan kenyataannya di lapangan, sering kali tidak sesuai. Lihat saja hasil pembangunan di Paser, apakah layak disebut berhasil?” ujar politikus yang dulunya berprofesi pengacara tersebut.
Meskipun sempat kurang begitu paham dengan proses birokrasi di pemerintahan dan DPRD karena baru pertama kali terjun ke dunia politik, Herman menyatakan tidak berhenti untuk belajar. Tujuannya memahami proses alur birokrasi terutama tentang anggaran yang kerap menjadi pusat korupsi para pejabat eksekutif maupun legislatif.
Ketidakpuasaannya dengan kinerja pemerintahan membuatnya terpanggil menjadi anggota DPRD. Dia menilai tingkat korupsi di Paser lebih tinggi daripada daerah terdekat seperti Balikpapan dan PPU.
“Harapan saya, kejaksaan lebih jeli memberantas korupsi. Kepada masyarakat yang menemukan kasus korupsi di tingkat desa, kecamatan, atau di mana pun yang melibatkan pemerintahan bahkan DPRD, tolong jangan ragu adukan aduakan ke saya. Ayo kita berantas korupsi bersama,” ucapnya.
“Saya berani melaporkan setiap menemukan kasus korupsi yang terjadi di Paser. Sudah ada beberapa kasus temuan korupsi yang sudah saya laporkan. Sayang, hingga saat ini penyidikan belum berlanjut karena tersendat berbagai macam faktor,” sebutnya. [] KP