Jakarta — Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI, Laksda TNI (Purn) Soleman B. Ponto, mengungkap bahwa intelijen TNI selalu hadir dalam setiap aksi demonstrasi untuk mengumpulkan data. Menurut Soleman, anggota intelijen bergabung dengan massa aksi, termasuk dalam kelompok perusuh, untuk menjalankan tugas pengintaian.
“Kalau BAIS TNI membawa kartu anggota dengan jelas, itu memang suka berjalan-jalan ke tempat begitu untuk mencari data,” ujar Soleman dalam program Rakyat Bersuara di iNews, Selasa (2/9/2025).
Soleman menambahkan, dalam kondisi tertentu, anggota intelijen bisa menggunakan identitas palsu agar tetap dapat berada di tengah massa. “Dia tahu ada di mana, mau di perusuh, mau bukan yang penting dia hadir di tempat itu. Apakah semua di antara perusuh itu perusuh?” katanya.
Ia menegaskan bahwa keberadaan intelijen TNI merupakan bagian dari kewajiban seorang anggota TNI. Informasi yang dikumpulkan nantinya digunakan untuk pertukaran data dengan aparat lembaga lain, termasuk polisi, guna mendukung pengamanan dan analisis situasi.
“Keberadaan BAIS TNI di situ (demo), itu adalah kewajiban. Untuk apa? Nantinya data exchange dengan polisi, pak saya nemukan ini,” ujar Soleman.
Pernyataan mantan Kabais TNI ini muncul di tengah sorotan publik terhadap aksi demonstrasi yang kerap ricuh di berbagai daerah. Keberadaan intelijen dalam kerumunan massa dianggap penting untuk memantau perkembangan situasi sekaligus mencegah potensi eskalasi konflik.[]
Putri Aulia Maharani