Fiona Handayani Bungkam Lagi Usai Diperiksa KPK 12 Jam

Fiona Handayani Bungkam Lagi Usai Diperiksa KPK 12 Jam

JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memeriksa Fiona Handayani, mantan staf khusus Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Makarim, terkait penyelidikan dugaan penyimpangan dalam pengadaan Google Cloud. Namun, sama seperti pemeriksaan sebelumnya, Fiona memilih bungkam dan hanya memberikan senyum kepada awak media.

Berdasarkan pantauan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (02/09/2025), Fiona keluar dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 21.15 WIB. Saat dicecar pertanyaan wartawan mengenai materi pemeriksaan, ia tidak memberikan jawaban apa pun dan langsung masuk ke dalam mobil yang menjemputnya.

Sikap serupa juga ditunjukkan Fiona saat pemeriksaan sebelumnya pada Rabu (30/07/2025). Ketika itu, ia juga hanya tersenyum tanpa memberikan penjelasan kepada publik. Konsistensinya memilih diam menimbulkan banyak pertanyaan mengenai sejauh mana keterlibatannya dalam kasus yang tengah diusut lembaga antirasuah.

KPK sendiri masih berada pada tahap penyelidikan. Belum ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka. Namun, penyelidikan terus berjalan dengan memanggil sejumlah pihak terkait, termasuk mantan Menteri Nadiem Makarim yang sebelumnya diperiksa selama sembilan jam.

Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menjelaskan bahwa pengadaan Google Cloud di Kemendikbudristek dilakukan pada masa pandemi COVID-19. Saat itu, sistem pembelajaran beralih ke metode daring sehingga kebutuhan penyimpanan data digital meningkat.

“Iya (tempus saat COVID-19). Sejalan dengan pengadaan Chromebook itu,” ujar Asep pada Kamis (24/07/2025).

Ia menambahkan, Google Cloud dipakai untuk menunjang aktivitas belajar-mengajar jarak jauh. Data hasil belajar dan ujian siswa disimpan secara daring, namun pengadaan ini disebut memakan biaya yang tidak sedikit.

“Waktu itu kita ingat zaman COVID ya, pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran daring. Tugas-tugas anak-anak kita yang sedang belajar dan lain-lain, kemudian hasil ujian, itu datanya disimpan dalam bentuk cloud, Google Cloud-nya,” kata Asep.

Menurutnya, penyelidikan KPK kini berfokus pada mekanisme pembayaran dan alokasi anggaran yang dipakai dalam proyek tersebut. “Jadi kita juga kalau, jangankan itu yang besar ya, kita sendiri mau nyimpan foto, video, atau apa, kita kan disimpan di cloud itu kita kan bayar, bayar. Nah, ini juga itu, cloud-nya, itu yang sedang kita dalami,” ujarnya.

Meski kasus ini masih dalam tahap awal, sorotan publik semakin besar mengingat pengadaan dilakukan di tengah situasi krisis pandemi, ketika anggaran negara seharusnya diprioritaskan untuk penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi.

Hingga kini, KPK belum memberikan keterangan lebih lanjut soal temuan awal maupun arah penyelidikan. Namun, pemeriksaan terhadap sejumlah nama besar, termasuk Fiona Handayani, menjadi tanda bahwa kasus ini berpotensi terus bergulir. []

Diyan Febriana Citra.

Nasional