JAKARTA – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tingkat kenegaraan 1447 H akan kembali digelar di Masjid Istiqlal, Kamis (04/09/2025). Tidak sekadar ritual keagamaan, acara yang diawali dengan istigasah, doa, serta zikir kebangsaan ini diharapkan menjadi ruang perekat kebangsaan sekaligus momentum penguatan spiritual umat.
Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama, Ahmad Zayadi, menekankan bahwa perayaan Maulid Nabi harus dipahami lebih luas dari sekadar peringatan kelahiran Rasulullah SAW. Menurutnya, momentum ini sarat makna sosial dan bisa menjadi jembatan rekonsiliasi.
“Dalam kondisi bangsa yang dinamis, kita membutuhkan energi spiritual yang menyejukkan. Maulid Nabi dapat menjadi wasilah untuk merajut rekonsiliasi nasional. Semangat kasih sayang dan persaudaraan yang dibawa Nabi Muhammad SAW harus kita aktualisasikan dalam kehidupan berbangsa,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (03/09/2025).
Tahun ini, Kemenag mengusung tema “Membumikan Sholawat, Merawat Jagat”. Perayaan dikemas dengan pendekatan inklusif, memadukan spirit religi, budaya, hingga ekoteologi. Rangkaian kegiatan berlangsung sejak 23 Agustus hingga 2 Oktober 2025.
Direktur Jenderal Bimas Islam, Abu Rokhmad, menambahkan bahwa peringatan Maulid tidak hanya dimaksudkan sebagai refleksi spiritual, tetapi juga untuk memperkokoh nilai kebangsaan. “Kegiatan ini juga ditujukan untuk memperkokoh nilai-nilai kebangsaan,” katanya.
Beragam agenda telah digelar. Dimulai dari Mawlid Funwalk yang bertepatan dengan Car Free Day di Jakarta, disusul Penais Award yang melibatkan penyuluh dan pendamping daerah. Selanjutnya, Musabaqah Hifzil Qur’an (MHQ) Internasional khusus penyandang disabilitas netra yang diikuti peserta dari 25 negara.
Tidak hanya itu, Kemenag juga menyelenggarakan Nikah Fest untuk 100 pasangan prasejahtera termasuk disabilitas di Masjid Istiqlal, yang berbarengan dengan puncak acara Maulid tingkat kenegaraan.
Rangkaian kegiatan berlanjut dengan Bincang Syariah Goes to Campus di UI, UIN Sunan Kalijaga, dan UIN Alauddin Makassar. Ada pula program Masjid Travelers on Blissful Mawlid di Semarang dan Yogyakarta, yang menggandeng konten kreator untuk mengeksplorasi masjid sebagai pusat pemberdayaan.
Pada 21 September 2025, Kemenag bersama BAZNAS, LAZ, dan lembaga keuangan syariah mengadakan Zawa Funwalk bertema “Berkah Maulid Berdayakan Umat” yang menargetkan hingga 1.000 peserta. Penutup rangkaian adalah Festival MADADA: Masjid Berdaya Berdampak di Istiqlal, menampilkan karya sayembara dan pemberian bantuan Qardh Hasan.
Melalui rangkaian kegiatan tersebut, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tidak hanya dimaknai sebagai perayaan spiritual, tetapi juga simbol persatuan, solidaritas sosial, serta penguatan peran agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. []
Diyan Febriana Citra.