JAKARTA – Ibu Kota kembali menjadi pusat perhatian dengan rencana digelarnya tiga aksi demonstrasi di wilayah Jakarta Pusat, Rabu (10/09/2025). Kepolisian memastikan seluruh persiapan pengamanan telah dilakukan sejak pagi untuk menjaga agar kegiatan masyarakat tetap berjalan normal meskipun ada potensi konsentrasi massa di sejumlah titik.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu Ruslan Basuki, menjelaskan bahwa jajaran kepolisian sudah melaksanakan apel persiapan secara bertahap. “Apel dilakukan pukul 08.00 WIB, 09.00 WIB, dan 10.00 WIB untuk mengatur pola pengamanan aksi unjuk rasa yang akan berlangsung di wilayah Jakarta Pusat,” ujar Ruslan saat dikonfirmasi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun kepolisian, tiga kelompok massa akan menyampaikan aspirasi di lokasi berbeda. Pertama, Forum Urun Rembug Nasional Serikat Pekerja–Serikat Buruh bersama sejumlah elemen akan melakukan aksi di kawasan Gambir. Kelompok ini diperkirakan menyoroti isu ketenagakerjaan dan kebijakan pemerintah terkait buruh.
Kedua, Aliansi Pengemudi Online Bersatu memilih menggelar demonstrasi di depan kompleks DPR/MPR RI, Senayan. Sebelum pengamanan dilakukan, aparat melaksanakan Tactical Wall Game (TWG) untuk memastikan strategi penempatan personel sesuai situasi di lapangan.
Ketiga, massa dari Aliansi Rakyat Menggugat dijadwalkan berkumpul di depan Sarinah, Jalan MH Thamrin. Lokasi ini merupakan salah satu titik paling ramai di Jakarta Pusat, sehingga kepolisian menaruh perhatian lebih agar aktivitas masyarakat dan lalu lintas tidak terganggu.
Ruslan menegaskan, total 578 personel gabungan akan dikerahkan langsung untuk mengawal jalannya aksi di Jakarta Pusat. Sementara itu, 4.344 personel lainnya disiagakan di kawasan Silang Selatan Monas sebagai pasukan cadangan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
“Personel ini disebar di titik-titik rawan agar kegiatan masyarakat tetap berjalan normal,” kata Ruslan.
Meski begitu, hingga berita ini diturunkan, aparat belum memperoleh informasi pasti mengenai waktu dimulainya aksi unjuk rasa dari masing-masing kelompok. Ketidakpastian ini membuat aparat harus tetap siaga sepanjang hari.
Polisi juga mengingatkan warga yang beraktivitas di pusat kota untuk memperhatikan kemungkinan rekayasa lalu lintas apabila konsentrasi massa mulai memadati jalan. Penempatan aparat di titik rawan kemacetan menjadi strategi penting agar mobilitas publik tidak terganggu.
Bagi para demonstran, aparat meminta aksi dilakukan secara tertib dan sesuai aturan. Kepolisian menekankan bahwa penyampaian aspirasi dijamin oleh undang-undang, namun harus tetap menghormati hak masyarakat lain yang membutuhkan ketenangan dan kelancaran aktivitas.
Situasi Jakarta hari ini menjadi ujian bagi aparat keamanan untuk menyeimbangkan antara perlindungan hak demokrasi dan menjaga keteraturan publik. Publik menanti apakah unjuk rasa berjalan damai atau justru menambah beban lalu lintas di jantung Ibu Kota. []
Diyan Febriana Citra.