ADVERTORIAL – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Kartanegara (Kukar) menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur jalan di kawasan hulu sebagai prioritas utama pemerintahan baru Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin. Harapan tersebut disampaikan Anggota DPRD Dapil VI, Taufik Ridiannur, yang menilai akses jalan merupakan kunci pemerataan pembangunan sekaligus penggerak ekonomi masyarakat.
Taufik menegaskan, pembangunan infrastruktur di hulu harus mendapatkan perhatian lebih, terutama karena Bupati Kukar terpilih, Aulia Rahman Basri, memiliki ikatan emosional dengan wilayah tersebut.
“Wilayah hulu jangan sampai jadi anak tiri. Kami berharap pembangunan tidak hanya terkonsentrasi di wilayah tengah dan pesisir,” ujar Taufik saat dikonfirmasi awak media Kamis (26/06/2025) via telepon.
Menurutnya, tujuh kecamatan yang berada di wilayah hulu, yakni Kota Bangun, Kota Bangun Darat, Muara Muntai, Muara Wis, Kenohan, Kembang Janggut, dan Tabang, masih menghadapi ketertinggalan dalam pembangunan. Minimnya akses jalan membuat potensi besar yang dimiliki daerah itu belum tergarap maksimal.
“Potensi sektor pariwisata, perikanan, pertanian, dan perkebunan sangat besar. Tapi semuanya terhambat oleh minimnya akses jalan yang memadai. Ini yang harus jadi perhatian utama pemerintah ke depan,” jelas politisi PDI Perjuangan tersebut.
Taufik mencontohkan keberhasilan Desa Muara Enggelam di Kecamatan Muara Wis yang dikenal sebagai desa di atas air dan memiliki BUMDes berprestasi di tingkat nasional. Namun, ia menilai capaian itu tidak akan berkelanjutan tanpa dukungan konektivitas yang lebih baik.
“Infrastruktur jalan adalah urat nadi masyarakat. Kalau itu dibenahi, ekonomi akan ikut tumbuh,” pungkasnya.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa kesinambungan pembangunan hanya bisa dicapai dengan sinergi antara legislatif dan eksekutif. DPRD, menurutnya, siap mendukung visi Kukar Idaman Terbaik yang diusung pasangan Aulia-Rendi selama pembangunan benar-benar menyentuh kebutuhan mendasar masyarakat hulu. []
Penulis: Eko Sulistiyo | Penyunting: Agnes Wiguna