Program Strategis Nasional Jargas Perluas Akses Energi di Kaltim

Program Strategis Nasional Jargas Perluas Akses Energi di Kaltim

PARLEMENTARIA – Pemanfaatan energi bersih melalui program jaringan gas (jargas) rumah tangga kembali menyentuh warga Samarinda. Tahun ini, ibu kota Kalimantan Timur mendapat alokasi 7.619 sambungan rumah (SR) yang pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

Penyebaran jargas akan difokuskan pada dua kecamatan, yakni Kecamatan Samarinda Ilir di Kelurahan Sidomulyo sebanyak 1.126 SR dan Kecamatan Sungai Pinang di Kelurahan Sungai Pinang Dalam dengan 6.496 SR. Kehadiran program ini diharapkan dapat memberikan akses energi yang lebih murah dan ramah lingkungan bagi masyarakat.

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Jahidin, menyebut kebijakan pemerintah pusat tersebut sebagai langkah strategis dalam memperkuat ketahanan energi sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga.

“Ini suatu kebahagiaan warga Samarinda, sebagai penerima kuota jargas secara nasional yang merupakan program strategis pemerintah pusat,” ujarnya saat ditemui usai menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda), Senin (15/09/2025).

Meski demikian, Jahidin menilai distribusi yang hanya menyasar dua kelurahan berpotensi menimbulkan kecemburuan sosial. Menurutnya, kebutuhan energi bersih seharusnya bisa dirasakan secara lebih merata.

“Cuma yang paling miris hanya di dua Kelurahan, ini tentu dapat mengundang suatu kecemburuan sosial, tetapi semoga program ini bertahap dan kami selaku anggota DPRD Kaltim ingin semua Kelurahan dapat sambungan jargas,” katanya.

Selain menyentuh persoalan pemerataan, ia juga menyinggung potensi gangguan sosial saat pembangunan berlangsung, khususnya ketika jalan dibongkar untuk pemasangan pipa. Namun, ia memastikan bahwa kontraktor pelaksana telah memiliki pengalaman di bidang tersebut.

“Tentu jalan atau jalur yang dilewati pipa jargas tersebut akan diatur, jadi tidak ada masalah, karena pastinya melibatkan orang yang berkompeten di bidang itu,” jelas pria yang juga dikenal sebagai guru besar bidang hukum ini.

Menurut Jahidin, kesabaran masyarakat menjadi kunci suksesnya proyek ini. Meski ada ketidaknyamanan sementara, ia optimistis manfaat yang diperoleh jauh lebih besar.

Dengan jargas, warga bukan hanya mendapatkan energi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar konvensional, tetapi juga bisa menekan pengeluaran rumah tangga. Biaya yang lebih murah diperkirakan memberi dampak positif terhadap daya beli masyarakat di tengah tingginya harga kebutuhan pokok.

Lebih lanjut, ia berharap proyek ini tidak berhenti di dua kelurahan saja, melainkan diperluas ke wilayah lain di Kaltim secara bertahap.

“Harapan kami semua masyarakat Kaltim mengalami yang sama, terkait dengan program SR jargas jangan berhenti di dua Kelurahan, tetapi semuanya harus bertahap dan kita harus memahami,” tutupnya.

Program jargas rumah tangga sendiri menjadi bagian dari proyek strategis nasional yang digagas Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM. Selain mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak, program ini juga mendukung transisi energi menuju pemanfaatan energi yang lebih bersih.

Di Samarinda, tambahan kuota tahun ini diharapkan menjadi awal dari perluasan layanan ke seluruh kecamatan. Dengan begitu, jargas bukan hanya menghadirkan energi efisien, tetapi juga menciptakan pemerataan manfaat pembangunan di tingkat daerah. []

Penulis: Muhammaddong | Penyunting: Agnes Wiguna

Advertorial DPRD Kaltim