Program Hebat TNI, Sejuta Jamban dan Operasi Pasar Gula

Program Hebat TNI, Sejuta Jamban dan Operasi Pasar Gula

sejuta jamban
Benny Indra Pudjiastono saat tiba di Makorem 101 Antasari, Banjarmasin.

BANJARMASIN –  Tenra Nasional Indonesia (TNI) punya program hebat di tiga provinsi di Kalimantan, yakni Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara). Program itu adalah operasi pasar gula sebanyak 6 ribu ton di Banjarmasin dan Balikpapan pada ramadan menjelang Idul Fitri mendatang serta pembangunan sejuta jamban di tiga provinsi.

Hal tersebut diungkapkan Panglima Kodam VI Mulawarman Mayjen TNI Benny Indra Pudjiastono saat buka puasa bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kalimantan Selatan di aula Makorem 101 Antasari Banjarmasin, Kamis (2/7).

“Salah satu program yang kaan kita jalankan adalah operasi pasar gula sebanyak 6 ribu ton di Banjarmasin dan Balikpapan,” kata Mayjen TNI Benny Indra Pudjiastono.

Gubernur Rudy Ariffin sendiri mengakui bahwa kebutuhan gula daerah ini belum mampu tercukupi oleh kuota yang diberikan pemerintah, dari 20 ribu ton permintaan Kalimantan Selatan hanya mendapatkan 4 ribu ton, sehingga untuk memenuhi kekurangan tersebut melalui pengadaan pihak swasta.

Selain program tersebut, bersama Kementerian Kesehatan RI juga akan menggelar program pengadaan 52 ribu jamban untuk Kaltim dan Kalsel dari total satu juta program nasional untuk memberikan fasilitas bagi masyarakat yang belum memilikinya.

“Saat ini terdaftar 32 ribu warga yang menginginkan program tersebut,” kata Gubernur Kalsel Rudy Ariffin.

Sementara program ketahanan pangan periode September 2014 – Maret 2015 yang di laksanakan TNI di Kalimantan Selatan telah mampu memenuhi 45 persen (155.100 hektar) dari target Departemen Pertanian dalam tahap pertama masa tanam, sehingga diharapkan target swasembaga pangan jagung dan beras di tahun 2016 bisa terpenuhi atau 380 ribu hektar lahan.

“Hingga saat ini program ketahanan pangan telah mampu mencapai 45 persen atau 155 ribu hektar lebih lahan tanam dari target,” kata Komandan Korem 101 Antasari Kolonel Inf M Abduh Ras.

Terkait kecelakaan pesawat angkut Hercules di Medan beberapa waktu lalu dikaitkan penggunaan nya untuk arus mudik lebaran bagi masyarakat kurang mampu, Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Benny Indra Pudjiastono sepenuhnya menyerahkan kebijakan kepada Mabes TNI.

“Sepenuhnya kebijakan Mabes TNI, apakah tetap di kerahkan sebagai bantuan arus mudik atau tidak,” kata Benny Indra. [] ANT/TBP

Serba-Serbi