BRUSSELS – Perdana Menteri Belgia, Bart De Wever, menegaskan posisi negaranya terkait konflik Gaza yang terus memanas. Dalam pidatonya di hadapan parlemen pada Selasa (16/09/2025), ia menyatakan bahwa Belgia akan mendukung seluruh usulan sanksi yang diajukan Uni Eropa terhadap Israel, tanpa pengecualian.
“Kami memutuskan untuk menekan Israel. Jadi, kami akan mendukung setiap sanksi yang dapat diusulkan Uni Eropa, setiap sanksi, tanpa diskusi. Kami bahkan telah mengadopsi sanksi di tingkat federal,” ujar De Wever.
Sikap tersebut mencerminkan keinginan Belgia untuk menunjukkan komitmen moral dalam menghadapi tragedi kemanusiaan di Gaza. Sejak Oktober 2023, lebih dari 65.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dilaporkan tewas akibat serangan militer Israel. Situasi di Jalur Gaza semakin memburuk, dengan kelaparan, penyakit, dan kerusakan infrastruktur yang membuat wilayah itu tidak layak huni.
Meski demikian, De Wever mengingatkan bahwa Belgia bukanlah kekuatan global yang dapat secara langsung mengubah jalannya konflik. “Mengatakan bahwa Belgia adalah kekuatan besar yang benar-benar dapat memengaruhi kancah geopolitik atau menyelesaikan masalah di Timur Tengah adalah kebohongan,” tegasnya.
Walau menyadari keterbatasan pengaruh, pemerintah Belgia ingin tetap menjadi bagian dari suara kolektif Uni Eropa. Langkah ini dianggap sebagai bentuk tanggung jawab diplomasi kecil yang berupaya menunjukkan solidaritas kepada Palestina.
Lebih jauh, De Wever menekankan dukungan Belgia terhadap solusi dua negara sebagai jalan damai jangka panjang. “Saya percaya bahwa Palestina memiliki hak atas negara mereka sendiri, untuk hidup damai, dan berdampingan dengan Israel,” katanya.
Sikap Belgia sejalan dengan langkah sejumlah negara Barat, termasuk Prancis, Inggris, Kanada, dan Australia, yang berencana mengakui kenegaraan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada 8–23 September 2025. Jika keputusan ini diambil, maka jumlah negara yang mengakui Palestina secara resmi akan bertambah dari 147 negara yang lebih dahulu menyatakan dukungan.
Bagi Belgia, pilihan mendukung sanksi Uni Eropa sekaligus menjadi sinyal bahwa komunitas internasional tidak sepenuhnya pasif menghadapi krisis di Gaza. Walau bukan negara besar, Belgia ingin menegaskan bahwa setiap dukungan moral dan politik memiliki arti penting untuk menekan Israel agar menghentikan operasi militer yang menimbulkan korban sipil. []
Diyan Febriana Citra.