ADVERTORIAL – Wakil Ketua III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Kartanegara (Kukar), Aini Farida, menegaskan pentingnya sektor pendidikan dan pariwisata untuk mendapat porsi besar dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029. Hal tersebut ia sampaikan dalam rapat bersama Sekretaris Daerah Kukar dan jajaran pemerintah daerah pada Senin (04/08/2025).
Menurut Aini, pendidikan harus ditempatkan sebagai prioritas utama agar Kukar tidak tertinggal dalam kompetisi antar daerah. Ia menilai peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dimulai sejak dini dan dirancang secara komprehensif.
“Kalau pendidikan kita abaikan, masa depan generasi muda bisa terancam,” tegas Aini.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pembangunan pendidikan tidak hanya sebatas penyediaan infrastruktur sekolah. Peningkatan kualitas guru, pemerataan akses pendidikan, serta kurikulum yang adaptif terhadap perkembangan zaman harus menjadi perhatian serius.
Selain pendidikan, Aini juga menyoroti potensi pariwisata Kukar yang menurutnya masih belum tergarap maksimal. Ia mencontohkan Lekaq Kidau, sebuah wilayah dengan kekayaan budaya Dayak, yang bisa dikembangkan menjadi desa wisata unggulan.
“Kukar punya potensi besar, tinggal bagaimana kita mengelola dan mempromosikannya,” ujarnya.
Aini menekankan bahwa ketergantungan Kukar terhadap sektor batu bara harus mulai dikurangi. Ke depan, arah pembangunan sebaiknya berfokus pada sektor-sektor berkelanjutan, seperti pariwisata, pertanian, perikanan, dan UMKM.
Dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan potensi lokal, lanjutnya, program pembangunan akan lebih terjaga keberlanjutannya sekaligus menumbuhkan rasa memiliki.
“Saya harap RPJMD mendatang memberi perhatian besar pada sektor-sektor ini agar Kukar bisa tumbuh secara berkelanjutan,” pungkas Aini. []
Penulis: Eko Sulistiyo | Penyunting: Agnes Wiguna