TEPI BARAT — Ketegangan di kawasan perbatasan kembali meningkat setelah insiden penembakan yang menewaskan dua tentara Israel di dekat penyeberangan Allenby, Kamis (18/09/2025). Peristiwa tersebut melibatkan seorang sopir truk pengangkut bantuan kemanusiaan dari Yordania ke Gaza, yang kemudian ditembak mati oleh aparat keamanan Israel di lokasi.
Militer Israel menyebut aksi itu sebagai serangan teroris. “Seorang teroris dengan truk bantuan dari Yordania melepaskan tembakan di dekat penyeberangan Allenby. Ia kemudian ditembak mati oleh pasukan keamanan di lokasi,” demikian pernyataan resmi militer Israel.
Dua tentara yang tewas diidentifikasi sebagai Letnan Kolonel cadangan Yitzhak Harosh (68) dan Sersan Oran Hershko (20). Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Yordania menyatakan bahwa pelaku adalah Abdul Muttalib Al-Qaisi, pria kelahiran 1968 yang baru tiga bulan terakhir bekerja sebagai sopir truk pengangkut bantuan.
Pemerintah Yordania menegaskan insiden ini mengancam stabilitas misi kemanusiaan yang sudah berjalan. “Tindakan kekerasan tersebut merupakan pelanggaran hukum dan mengancam kepentingan Kerajaan serta kemampuannya menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza,” bunyi pernyataan resmi yang dirilis Kementerian Luar Negeri Yordania.
Penyeberangan Allenby, yang juga dikenal sebagai Jembatan Raja Hussein, merupakan jalur vital bagi warga Palestina di Tepi Barat. Selain menjadi satu-satunya pintu resmi keluar-masuk yang tidak melewati Israel, titik ini berperan penting dalam arus logistik perdagangan dan bantuan kemanusiaan.
Sehari sebelum insiden, sebanyak 22 truk bantuan dari Yordania melintasi jembatan tersebut menuju Gaza. Sejak konflik meletus, lebih dari 8.600 truk bantuan tercatat masuk melalui jalur ini. Penutupan sementara yang diberlakukan Israel pasca-penembakan menimbulkan kekhawatiran akan tertundanya distribusi bantuan yang sangat dibutuhkan warga Gaza.
Kelompok Hamas memuji penyerangan itu dan menyebutnya sebagai “respon atas kejahatan dan pembantaian harian yang dilakukan pendudukan (Israel) terhadap rakyat Palestina.” Sebaliknya, otoritas Yordania mengambil sikap berbeda dengan mengecam keras tindakan warganya tersebut.
Insiden ini menambah catatan panjang ketegangan di Allenby. Hampir setahun lalu, serangan serupa juga terjadi di lokasi yang sama dan menewaskan tiga warga Israel oleh seorang sopir asal Yordania.
Hubungan diplomatik Yordania dan Israel memang diwarnai kontradiksi. Meski secara resmi menjalin kerja sama di bidang keamanan dan perdagangan, Amman kerap melontarkan kritik keras terhadap kebijakan Israel, khususnya terkait perlakuan terhadap warga Palestina.
Bagi warga Palestina sendiri, penutupan jalur Allenby memiliki dampak serius. Jalur ini bukan hanya akses utama untuk bepergian ke luar negeri, tetapi juga saluran penting bagi pasokan logistik, termasuk obat-obatan dan kebutuhan pokok. Gangguan di jalur tersebut dinilai berpotensi memperburuk kondisi kemanusiaan di Gaza yang sudah kritis sejak awal konflik. []
Diyan Febriana Citra.