Inggris Resmi Akui Palestina, Bergabung dengan 150 Negara

Inggris Resmi Akui Palestina, Bergabung dengan 150 Negara

LONDON – Inggris akhirnya mengambil langkah bersejarah dengan mengakui Palestina sebagai sebuah negara berdaulat. Keputusan ini diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Keir Starmer dalam sebuah pernyataan video pada Minggu (21/09/2025), hanya beberapa hari sebelum berlangsungnya Sidang Umum PBB di New York.

“Menghadapi kengerian yang semakin meningkat di Timur Tengah, kami bertindak untuk menjaga kemungkinan perdamaian dan solusi dua negara,” kata Starmer. Ia menekankan bahwa pengakuan tersebut merupakan bagian dari komitmen Inggris terhadap perdamaian jangka panjang.

Starmer menambahkan, solusi dua negara menjadi kunci agar Israel dan Palestina dapat hidup berdampingan secara damai. “Itu berarti Israel yang aman dan terjamin berdampingan dengan negara Palestina yang layak. Saat ini, kita tidak memiliki keduanya,” ujarnya.

Keputusan ini tidak datang tiba-tiba. Pada Juli 2025 lalu, Starmer telah menyatakan bahwa Inggris akan mengambil langkah pengakuan pada September 2025 bila Israel tidak menunjukkan kemajuan nyata menuju perundingan damai. Tekanan politik di dalam negeri juga semakin kuat, baik dari parlemen maupun kelompok masyarakat sipil, agar pemerintah Inggris segera memperjelas sikapnya.

Tak hanya Inggris, sejumlah negara lain juga mengambil posisi serupa. Australia dan Kanada pada hari yang sama menyatakan pengakuan resmi terhadap Palestina. Sementara itu, Prancis, Luksemburg, dan Malta sebelumnya mengumumkan rencana membawa isu pengakuan tersebut ke forum Sidang Umum PBB.

Wakil Perdana Menteri Inggris, David Lammy, menyatakan bahwa keputusan ini lahir dari kesadaran bahwa “sekaranglah saatnya untuk memperjuangkan solusi dua negara.” Menurutnya, tanpa langkah konkret seperti pengakuan kedaulatan, wacana perdamaian hanya akan menjadi janji kosong di tengah eskalasi kekerasan yang terus terjadi di kawasan.

Namun, langkah Inggris memicu reaksi keras dari Israel. Pemerintah Israel menyebut keputusan itu tidak masuk akal dan menilai pengakuan tersebut justru akan menghambat proses perdamaian. Israel menegaskan bahwa jalan menuju penyelesaian konflik hanya bisa dilakukan melalui perundingan langsung, bukan lewat deklarasi sepihak.

Meski menuai kontroversi, pengakuan resmi Inggris terhadap Palestina diyakini akan memberi pengaruh besar di kancah internasional. Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan sekutu dekat Amerika Serikat, posisi Inggris dinilai strategis dalam mendorong arah baru diplomasi Timur Tengah.

Kini, perhatian dunia tertuju pada bagaimana pengakuan ini akan memengaruhi dinamika diplomasi di Sidang Umum PBB serta apakah langkah Inggris akan diikuti oleh lebih banyak negara Barat. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Internasional