JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat pada perdagangan Selasa (23/9/2025). IHSG ditutup di posisi 8.125, naik 85,16 poin atau setara 1,06 persen dibandingkan perdagangan sehari sebelumnya.
Data RTI Infokom mencatat, nilai transaksi pada bursa saham mencapai Rp31,67 triliun dengan volume perdagangan sebesar 61,43 miliar saham. Dari total emiten yang diperdagangkan, 395 saham tercatat mengalami kenaikan harga, 252 saham terkoreksi, sementara 157 lainnya tidak bergerak.
Kenaikan indeks turut didorong oleh penguatan di mayoritas sektor. Dari 11 indeks sektoral, sembilan sektor bergerak positif, dipimpin sektor properti yang mencatat kenaikan sebesar 2,19 persen. Namun, terdapat dua sektor yang masih melemah, yakni sektor infrastruktur yang terkoreksi 0,26 persen serta satu sektor lain yang bergerak tipis negatif.
Di sisi eksternal, bursa saham Asia menunjukkan pergerakan yang bervariasi. Indeks Shanghai Composite di China turun 0,18 persen dan indeks Hang Seng di Hong Kong melemah 0,70 persen. Sebaliknya, indeks Nikkei 225 Jepang mencatat kenaikan 0,99 persen, sedangkan indeks Straits Times Singapura naik 0,23 persen.
Pergerakan berbeda terlihat di bursa Eropa, yang mayoritas menghijau. Indeks DAX Jerman menguat 0,79 persen dan indeks FTSE 100 Inggris naik 0,34 persen. Tren positif juga tampak di bursa Amerika Serikat. Indeks S&P 500 ditutup naik 0,44 persen, NASDAQ Composite menguat 0,70 persen, dan Dow Jones Industrial Average bertambah 0,14 persen.
Sementara itu, nilai tukar rupiah justru bergerak melemah. Berdasarkan data pasar spot, rupiah ditutup di level Rp16.687 per dolar AS, terkoreksi 77 poin atau turun 0,46 persen dibandingkan sesi sebelumnya. Kurs referensi Bank Indonesia Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan nilai rupiah di posisi Rp16.636 per dolar AS.
Kondisi ini memperlihatkan kontras antara pergerakan IHSG yang positif dengan rupiah yang masih tertekan oleh faktor eksternal maupun arus keluar modal asing.[]
Putri Aulia Maharani