JAKARTA — Kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta, terus berkembang dengan melibatkan sejumlah pihak, termasuk dua oknum prajurit TNI Angkatan Darat dari kesatuan Kopassus. Kedua prajurit tersebut, Serka N dan Kopda FH, kini resmi ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Pomdam Jaya.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah menjelaskan, meskipun penyidikan belum rampung, penyidik telah menyiapkan empat pasal berlapis untuk menjerat keduanya.
“Penyidikan perkaranya belum selesai, namun rencana pasal-pasal yang disangkakan terhadap keduanya yaitu Pasal 328 jo Pasal 333 ayat (3) jo Pasal 351 ayat (1) dan (3) jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP,” kata Freddy, Selasa (23/09/2025).
Freddy menegaskan, Pomdam Jaya akan menangani perkara ini secara profesional dan akuntabel. “Pomdam Jaya memastikan penanganan perkara berjalan sesuai prosedur hukum yang berlaku secara profesional, transparan, dan akuntabel,” ujarnya.
Sementara itu, Polda Metro Jaya masih memburu seorang berinisial S yang diduga memberi informasi terkait rekening dormant kepada otak perencana kasus, C alias Ken. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menuturkan, identitas S masih ditelusuri.
“Masih kita cari (S) belum DPO ya. Hasil pemeriksaan saudara C alias K itu mendapatkan informasi dari temannya inisial S, ini masih kami dalami,” kata Wira.
Penyidik juga mengungkapkan nilai fantastis yang tersimpan di rekening dormant tersebut. Menurut Wira, jumlah dana yang teridentifikasi berada di kisaran Rp 60 miliar hingga Rp 70 miliar, tersebar di beberapa rekening, termasuk di bank pelat merah.
Sejauh ini, polisi telah menetapkan belasan tersangka dalam kasus ini. Mereka terbagi dalam beberapa klaster: otak perencana (C alias Ken, DH, AA, JP), klaster penculikan (E, AT, RFH, JRS, EWB), klaster penganiayaan (JP, MU, DSG), serta klaster pengintai (AW, EWH, RS, AS). Selain itu, masih ada satu tersangka lain berinisial EG yang berstatus buron.
Rekaman CCTV mengungkap kronologi saat korban diculik di area parkiran Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu (20/08/2025). Dalam rekaman tersebut, korban yang mengenakan kemeja cokelat dipaksa masuk ke mobil para pelaku. Beberapa pekan kemudian, jasadnya ditemukan di kebun kosong wilayah Cikarang, Bekasi, dalam kondisi mengenaskan.
Kasus ini menimbulkan keprihatinan mendalam, mengingat keterlibatan oknum prajurit pasukan elite TNI yang seharusnya menjaga kehormatan negara. Proses hukum pun diharapkan dapat berjalan tuntas, transparan, dan menjadi peringatan keras agar tindakan serupa tidak terulang. []
Diyan Febriana Citra.