Kasus Suspek Campak di Bekasi Capai 108 Orang

Kasus Suspek Campak di Bekasi Capai 108 Orang

BEKASI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi mencatat sebanyak 108 orang menjadi suspek campak sepanjang Januari hingga Agustus 2025. Dari jumlah tersebut, tiga orang dinyatakan positif campak dan dua orang positif rubella.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bekasi, Vevie Herawati, menjelaskan tren kasus campak di wilayahnya sejalan dengan kondisi nasional. Menurutnya, peningkatan kasus sempat terjadi pada akhir 2022 hingga awal 2023, sebagai dampak dari turunnya cakupan imunisasi rutin selama pandemi Covid-19.

“Penurunan cakupan imunisasi saat pandemi menciptakan adanya ‘kantong-kantong’ anak yang rentan tertular campak,” ujar Vevie, Rabu (24/9/2025).

Meski demikian, ia menegaskan saat ini situasi di Kota Bekasi sudah lebih terkendali. Hal itu karena adanya percepatan program imunisasi serta penguatan pengawasan aktif di seluruh fasilitas kesehatan. “Kami terus memantau ketat setiap laporan suspek untuk mencegah terjadinya wabah,” tambahnya.

Berikut rincian kasus campak di Kota Bekasi dalam tiga tahun terakhir:

  • 2023: 331 suspek, 163 positif campak, 3 positif rubella.

  • 2024: 242 suspek, 10 positif campak, 7 positif rubella.

  • 2025 (Januari–Agustus): 108 suspek, 3 positif campak, 2 positif rubella.

Dengan tren yang semakin menurun, Dinkes Kota Bekasi mengimbau masyarakat untuk tetap mengikuti imunisasi rutin serta segera melapor ke fasilitas kesehatan apabila menemukan gejala yang mengarah pada campak.[]

Putri Aulia Maharani

Kasus Nasional