Polisi Malaysia Bantah Tudingan Jadi Markas Hamas

Polisi Malaysia Bantah Tudingan Jadi Markas Hamas

KUALA LUMPUR – Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM) menepis tudingan yang menyebut Malaysia menjadi pusat kegiatan Hamas. Klarifikasi ini disampaikan setelah mantan analis keuangan teror Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS), Jonathan Schanzer, mengeluarkan pernyataan yang menyinggung peran Malaysia dalam konflik Timur Tengah.

Inspektur Jenderal Polisi (IGP) Mohd Khalid Ismail menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar. Ia menekankan, meski isu Palestina sangat dekat dengan hati masyarakat Malaysia, hal itu tidak berarti negara tersebut menjadi lokasi operasi kelompok tertentu.

“Ada warga negara asing yang dekat dengan kami, terutama warga Palestina, Suriah, dan lainnya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Malaysia, dan mungkin kekhawatiran rakyat kami disalahpahami oleh pihak lain,” ujar Khalid di Kuala Lumpur, Kamis (25/09/2025), mengutip BERNAMA.

Schanzer sebelumnya menuduh Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, tidak tertarik pada perdamaian antara Palestina dan Israel. Pernyataan ini memicu reaksi di dalam negeri, terutama karena Malaysia selama ini dikenal konsisten menyuarakan dukungan bagi rakyat Palestina.

Menurut Khalid, Malaysia tetap menjaga hubungan baik dengan berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, meski berbeda pandangan terkait isu Palestina. PDRM, kata dia, terus membangun kerja sama dengan aparat keamanan internasional dalam pertukaran informasi, guna memastikan stabilitas dan keamanan nasional tetap terjaga.

Khalid juga menegaskan bahwa sistem pengamanan Malaysia berada pada level optimal. Hal ini didukung oleh koordinasi lintas instansi seperti Departemen Imigrasi, Bea Cukai Kerajaan Malaysia, serta Badan Pengawasan dan Perlindungan Perbatasan Malaysia.

“Kami selalu berkomunikasi, berbagi informasi, dan bertindak bersama dalam menangani masalah-masalah di dekat perbatasan,” ucapnya.

Malaysia memang menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang paling vokal mengecam tindakan Israel di Gaza. Sikap ini tidak hanya ditunjukkan oleh masyarakat sipil, tetapi juga secara konsisten dikemukakan oleh pemimpin negara.

Dalam forum internasional, Perdana Menteri Anwar Ibrahim berulang kali menyerukan solidaritas dunia untuk menghentikan kekerasan Israel terhadap warga Palestina. Bahkan, di KTT Darurat Arab-Islam di Doha, Qatar, ia meminta negara-negara lain memutus hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Israel sebagai bentuk tekanan politik.

Klarifikasi PDRM atas tuduhan Schanzer sekaligus menegaskan bahwa dukungan Malaysia terhadap perjuangan Palestina tidak bisa disamakan dengan aktivitas ilegal. Pemerintah Malaysia menyatakan tetap berkomitmen menjaga keamanan dalam negeri, sembari konsisten memperjuangkan keadilan bagi rakyat Palestina melalui jalur diplomasi. []

Diyan Febriana Citra.

Internasional