Baru Dilantik, Menkeu Purbaya Ngaku Perlu Ngegas

Baru Dilantik, Menkeu Purbaya Ngaku Perlu Ngegas

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menekankan perlunya langkah cepat atau “ngegas” setelah resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, kebijakan yang progresif dan segera diterapkan sangat penting untuk mengembalikan sentimen positif masyarakat dan pelaku usaha sehingga stabilitas ekonomi nasional dapat segera tercapai.

Hal tersebut disampaikan Purbaya saat menjadi narasumber dalam talk show HUT ke-35 MNC Trijaya FM yang berlangsung di iNews Tower, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).

Dalam acara tersebut, penyiar Trijaya FM, Margi Syarif, menyinggung gaya kepemimpinan Purbaya yang dianggap langsung tancap gas meski baru menjabat kurang dari sebulan. Salah satu langkah yang disorot publik adalah kebijakan menempatkan dana sebesar Rp200 triliun dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

“Sekarang baru sekitar sebulan (menjabat) ya Pak? Tapi sudah ngegas aja Pak?” tanya Margi.

“Memang kita hobinya ngegas. Kalau nggak digas, nggak jalan-jalan nanti,” jawab Purbaya disambut tawa audiens.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kebijakan cepat ini dilatarbelakangi oleh kondisi masyarakat yang sempat terguncang akibat demonstrasi besar pada akhir Agustus lalu di berbagai daerah. Menurutnya, aksi-aksi tersebut berakar pada persoalan ekonomi yang selama ini kurang direspons secara memadai oleh pemerintah.

“Karena gini, waktu itu kan ada keributan, demo di mana-mana. Itu saya percaya karena memang selama ini ada gangguan di perekonomian yang selama ini agak diabaikan sehingga penderitaan masyarakat kurang direspons dengan baik,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, saat dipercaya menjabat sebagai Menkeu, langkah pertama yang ia lakukan adalah fokus pada stabilisasi ekonomi. Tujuan utama kebijakan ini, kata Purbaya, adalah menumbuhkan optimisme masyarakat sehingga mereka yakin pemerintah berjalan ke arah yang benar.

“Jadi ketika dikasih posisi ini (Menkeu), saya pikir langkah yang paling penting adalah stabilisasi pertama, memberikan harapan ke masyarakat sehingga mereka percaya kita bergerak ke arah yang benar dan ndak pusing-pusing lagi. Yang mau tinggal mencari kesempatan, kesempatan untuk bekerja bikin uang dan lain-lain. Itu perlahan-lahan ini kita betul-betul jalankan ke depan,” ucapnya.

Purbaya menambahkan, kecepatan mengambil langkah strategis bukan hanya sekadar gaya kepemimpinan, melainkan kebutuhan mendesak agar kepercayaan publik pulih dan roda ekonomi dapat kembali bergerak normal. []

Putri Aulia Maharani

Nasional