Prabowo Ziarah ke Makam Kakek-Neneknya di Belanda

Prabowo Ziarah ke Makam Kakek-Neneknya di Belanda

JAKARTA – Kunjungan kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto ke Belanda pada Jumat (26/09/2025) tidak hanya diwarnai agenda resmi diplomatik, tetapi juga momen personal yang menyentuh. Di sela-sela jadwal padatnya, Prabowo menyempatkan diri berziarah ke makam kakek dan nenek dari pihak ibunya yang dimakamkan di Den Haag.

Dalam unggahan di akun Instagram resminya, Prabowo tampak mengenakan mantel gelap dan peci hitam saat berada di pemakaman umum Oud Eik en Duinen. Ia berdiri dengan khidmat, menundukkan kepala, dan berdoa di depan makam sang leluhur.

“Di sela-sela kunjungan resmi kenegaraan ke Kerajaan Belanda, saya menyempatkan diri berziarah ke pemakaman umum Oud Eik en Duinen di Den Haag,” tulis Prabowo.

Ia menjelaskan, di lokasi itu bersemayam kakek dan neneknya dari pihak ibu, Phillip Frederik Laurens Sigar dan Cornelie Emilie Sigar, yang wafat dan dimakamkan di Belanda pada 1946.

“Di tempat ini, bersemayam kakek dan nenek saya, orang tua dari ibu saya, Dora Marie Siregar,” imbuhnya.

Momen ini menjadi bagian personal dari perjalanan kenegaraan yang sarat makna. Selain menjalankan tugas resmi, Prabowo juga menunjukkan sisi emosionalnya sebagai cucu yang ingin memberikan penghormatan kepada keluarga.

Kunjungan Prabowo ke Belanda kali ini sendiri terbilang bersejarah. Ia diterima langsung oleh Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch. Pertemuan tersebut menandai penguatan hubungan bilateral Indonesia–Belanda di berbagai bidang, mulai dari kerja sama perdagangan hingga pengembalian aset budaya.

Salah satu hasil penting dari pertemuan adalah kesepakatan Belanda untuk mengembalikan sekitar 30 ribu artefak, fosil, dan dokumen bersejarah milik Indonesia yang selama ini tersimpan di negeri itu. Pengembalian ini dipandang sebagai langkah penting dalam upaya meluruskan sejarah serta memperkuat hubungan kedua negara.

Meski agenda resmi penuh dengan dinamika politik dan diplomasi, Prabowo tetap meluangkan waktu untuk urusan pribadi. Kehadirannya di makam leluhur bisa dipandang sebagai simbol keseimbangan antara tanggung jawab kenegaraan dan ikatan keluarga.

Ziarah tersebut sekaligus memperlihatkan bagaimana sejarah pribadi seorang pemimpin dapat bersinggungan dengan sejarah bangsa. Hubungan Indonesia dan Belanda yang panjang, termasuk masa kolonial, kini dilanjutkan dengan semangat kerja sama yang lebih setara, diwarnai pula oleh kisah keluarga yang menautkan dua negara. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Nasional