Donald Trump Desak Microsoft Pecat Lisa Monaco

Donald Trump Desak Microsoft Pecat Lisa Monaco

JAKARTA – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali melontarkan kritik keras terhadap pejabat yang pernah terlibat dalam pemerintahan Partai Demokrat. Pada Jumat (26/09/2025), Trump secara terbuka menuntut Microsoft untuk memecat Lisa Monaco, Kepala Urusan Global perusahaan teknologi raksasa tersebut.

Lisa Monaco bukan sosok baru dalam panggung politik dan pemerintahan Amerika Serikat. Ia sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakil Jaksa Agung pada masa pemerintahan Presiden Joe Biden. Sebelum itu, Monaco juga dikenal sebagai penasihat keamanan dalam negeri di era Presiden Barack Obama. Rekam jejaknya yang dekat dengan dua presiden dari Partai Demokrat membuatnya kerap menjadi sasaran kritik dari Trump dan sekutunya.

Trump menilai posisi Monaco di Microsoft dapat menimbulkan benturan kepentingan, terutama terkait kebijakan perusahaan yang bersinggungan dengan kepentingan politik maupun hubungan luar negeri. Menurutnya, peran Monaco di perusahaan bisa berdampak pada bagaimana Microsoft mengambil sikap terhadap isu-isu strategis, termasuk hubungan dengan Tiongkok.

Pernyataan keras Trump ini muncul sehari setelah ia menandatangani perintah eksekutif baru yang membuka jalan bagi kesepakatan TikTok antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Perintah tersebut dianggap sebagai langkah penting dalam menentukan masa depan aplikasi video pendek asal Tiongkok itu di pasar Amerika.

Dalam pernyataannya, Trump menyinggung kemungkinan adanya pengaruh politik di balik langkah Microsoft maupun perusahaan lain yang terlibat dalam negosiasi bisnis dengan pihak Tiongkok.

“Kita tidak bisa membiarkan orang-orang yang jelas-jelas memiliki hubungan politik dengan pemerintahan sebelumnya ikut campur dalam keputusan strategis perusahaan sebesar Microsoft,” ujar Trump dalam sebuah wawancara.

Microsoft sendiri belum memberikan tanggapan resmi atas desakan Trump. Namun, pengamat menilai tekanan politik terhadap perusahaan teknologi besar bukan hal baru di Amerika Serikat. Sejak lama, perusahaan seperti Microsoft, Oracle, dan Dell kerap berada di pusaran tarik-menarik antara kepentingan bisnis dan kebijakan negara.

Kasus TikTok menjadi contoh nyata bagaimana sektor teknologi kini tak bisa dilepaskan dari isu geopolitik. Dengan populernya aplikasi tersebut di Amerika Serikat, keputusan terkait kepemilikannya tidak hanya menyangkut bisnis, tetapi juga keamanan data, pengaruh budaya, dan kedaulatan digital.

Langkah Trump mendesak pemecatan Lisa Monaco dinilai sebagian pihak sebagai strategi politik untuk menegaskan kembali perbedaan sikapnya dengan pemerintahan Demokrat. Di sisi lain, isu ini juga memperlihatkan bagaimana tokoh politik masih berupaya memengaruhi jalannya bisnis perusahaan swasta, terutama yang berhubungan dengan Tiongkok.

Bagi Microsoft, tuntutan Trump bisa menjadi ujian baru dalam menjaga keseimbangan antara kepentingan korporasi dan tekanan politik domestik. Bagaimanapun, posisi Lisa Monaco akan terus mendapat sorotan selama isu TikTok dan hubungan AS–Tiongkok masih menjadi perbincangan utama. []

Diyan Febriana Citra.

Nasional