JAKARTA – Musibah kebakaran besar melanda kawasan padat penduduk di Kelurahan Tangki, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, Minggu (29/09/2025). Peristiwa ini menimbulkan dampak serius, bukan hanya ratusan rumah luluh lantak, tetapi juga ribuan warga kini kehilangan tempat tinggal dan harus memulai hidup dari awal.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, sedikitnya 1.129 jiwa dari 320 kepala keluarga terdampak langsung akibat kebakaran tersebut. Api yang berkobar sejak pagi dengan cepat meluas, menghanguskan kurang lebih 400 rumah semi permanen di kawasan padat itu.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menjelaskan proses pendataan korban masih dilakukan karena situasi di lapangan cukup dinamis.
“Sampai dengan saat ini, kami belum bisa mendirikan tenda karena beberapa waktu yang lalu ini apinya muncul kembali,” ujarnya, Minggu malam.
Meski titik api berhasil dilokalisasi sejak siang, kondisi angin yang kencang membuat kobaran api sempat kembali menyala. Tim Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) menurunkan puluhan unit mobil pemadam untuk memastikan kebakaran benar-benar padam. Api baru bisa dinyatakan sepenuhnya terkendali sekitar pukul 23.09 WIB.
Selain kehilangan rumah, tujuh warga dilaporkan mengalami luka-luka, sebagian besar akibat kepanikan saat proses evakuasi. Mereka segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan medis. Sementara itu, sebagian warga lainnya terpaksa mengungsi ke rumah kerabat, tetangga, maupun tempat ibadah di sekitar lokasi.
Pemerintah daerah bersama berbagai instansi terkait segera menyalurkan bantuan darurat. Makanan siap saji, air minum, dan kebutuhan dasar seperti perlengkapan anak-anak mulai didistribusikan. BPBD menyiapkan dua unit tenda darurat yang akan segera dipasang setelah lokasi dinyatakan aman.
“Dua unit tenda dari BPBD sudah siap untuk didirikan, tinggal menunggu clearance dari Dinas Gulkarmat,” kata Yohan menambahkan.
Kerugian materi akibat kebakaran diperkirakan mencapai lebih dari Rp 35 miliar. Pemerintah kelurahan bersama aparat setempat kini tengah menyiapkan lokasi penampungan sementara bagi korban, sekaligus memastikan kebutuhan dasar penyintas terpenuhi.
Peristiwa ini kembali menyoroti kerentanan kawasan padat penduduk terhadap kebakaran besar. Kepadatan bangunan, akses jalan yang sempit, serta material rumah yang sebagian besar mudah terbakar membuat api cepat meluas.
Kebakaran di Tangki, Tamansari, menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana perkotaan. Selain penanganan darurat yang cepat, langkah pencegahan, termasuk penyediaan jalur evakuasi, sosialisasi bahaya kebakaran, dan penataan lingkungan, menjadi pekerjaan rumah yang harus segera ditindaklanjuti pemerintah agar tragedi serupa tidak terulang. []
Diyan Febriana Citra.