Kapal Perang Italia Hentikan Pengawalan Kapal Bantuan Global Flotilla ke Gaza

Kapal Perang Italia Hentikan Pengawalan Kapal Bantuan Global Flotilla ke Gaza

JAKARTA – Armada kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) terus melanjutkan pelayaran menuju Jalur Gaza meski menghadapi situasi yang semakin berisiko. Pada Selasa (30/09/2025) malam waktu setempat, konvoi yang membawa sekitar 500 relawan di atas 40 kapal itu sudah mendekati perairan Gaza dengan jarak sekitar 150 nautical mile atau 278 kilometer dari garis pantai.

Di tengah perjalanan, dua kapal perang Italia yang sejak awal ikut mengawal armada memutuskan menghentikan pendampingan mereka. Informasi dari Kementerian Pertahanan Italia menyebutkan, kedua kapal jenis fregat tersebut dijadwalkan menarik diri tepat pada pukul 00.00 waktu setempat. Keputusan ini otomatis meningkatkan ancaman terhadap keselamatan armada GSF, mengingat wilayah tersebut dikenal sebagai zona rawan konfrontasi dengan militer Israel.

Pemerintah Italia sebelumnya menawarkan solusi kompromi dengan menyarankan agar bantuan kemanusiaan dialihkan ke Siprus. Namun, tawaran itu ditolak oleh pihak GSF. Perwakilan mereka menegaskan bahwa tujuan utama misi adalah menembus blokade Israel di Gaza dan langsung mengirimkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak krisis kemanusiaan.

“Kami tegaskan lagi, armada akan terus berlayar. Angkatan Laut Italia tidak bisa menggagalkan misi ini. Tuntutan kemanusiaan untuk menembus blokade (Israel) tidak bisa ditarik kembali ke pelabuhan,” bunyi pernyataan resmi GSF.

Keberanian itu, bagaimanapun, membawa risiko besar. Juru bicara armada Maghreb, Wael Naouar, dalam sebuah unggahan di Facebook menyampaikan bahwa mereka kini berada di jarak 144 nautical mile dari Gaza dan memasuki zona yang dikategorikan sebagai berisiko tinggi.

“Jumlah drone yang melintas di atas kapal kami mulai berlipat ganda. Gangguan internet dan radio lebih parah dari sebelumnya. Kami semua siap menghadapi momen pencegatan, entah malam ini atau besok,” katanya.

Media internasional, termasuk Anadolu Agency, melaporkan bahwa drone pengintai mulai terlihat di ketinggian menengah di atas rute pelayaran armada GSF. Aktivitas itu mengindikasikan adanya upaya pemantauan ketat, yang bisa menjadi tanda pencegatan dalam waktu dekat.

Dengan bertahannya armada GSF untuk melanjutkan misi, perhatian dunia kini tertuju pada bagaimana Israel akan merespons. Sementara itu, kepergian kapal perang Italia dipandang sebagian pihak sebagai bentuk kehati-hatian politik, namun sekaligus menambah kerentanan bagi armada kemanusiaan yang sedang berlayar menuju Gaza. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Nasional