Italia Gelar Mogok Umum Nasional untuk Dukung Palestina

Italia Gelar Mogok Umum Nasional untuk Dukung Palestina

ROMA – Aksi mogok umum yang digelar di Italia pada Jumat (03/10/2025) menjadi salah satu gerakan solidaritas terbesar di Eropa bagi rakyat Gaza. Lebih dari dua juta orang dilaporkan turun ke jalan di lebih dari 100 kota, menurut data serikat pekerja terbesar di Italia. Aksi ini bukan hanya mencerminkan kemarahan publik terhadap tragedi kemanusiaan di Gaza, tetapi juga menyoroti semakin besarnya tekanan terhadap pemerintah Italia yang selama ini dikenal sebagai sekutu Israel.

Seruan mogok datang setelah insiden penyergapan Global Sumud Flotilla oleh Angkatan Laut Israel di Laut Mediterania, Rabu (01/10/2025) malam. Armada tersebut berusaha menembus blokade laut untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Peristiwa itu memicu gelombang protes internasional, dengan Italia disebut sebagai negara yang menampung demonstrasi terbesar.

Di Roma, serikat pekerja CGIL menyebut lebih dari 300.000 orang turun ke jalan. Aksi itu memaksa layanan transportasi publik, sekolah, hingga layanan administratif berhenti beroperasi. Partisipasi nasional dalam aksi mogok diperkirakan mencapai 60 persen.

Namun, Perdana Menteri Giorgia Meloni justru mengecam aksi tersebut. “Saya tetap meyakini bahwa semua ini tidak memberikan manfaat bagi rakyat Palestina. Sebaliknya, saya sadar hal ini justru akan menimbulkan banyak masalah bagi rakyat Italia,” ucapnya. Ia menilai aksi itu sarat dengan agenda politik yang ditujukan kepada pemerintah sayap kanan yang ia pimpin.

Dampak aksi solidaritas ini bahkan merembet ke dunia olahraga. Di Florence, sekelompok pengunjuk rasa mendatangi gerbang pusat pelatihan tim nasional Italia untuk menuntut laga kualifikasi Piala Dunia melawan Israel dibatalkan. Pertandingan dijadwalkan berlangsung di Udine pada 14 Oktober 2025. UEFA dikabarkan tengah mempertimbangkan kemungkinan menangguhkan partisipasi Israel karena situasi perang.

Meski sebagian besar aksi berlangsung damai, sejumlah insiden tetap terjadi. Di Milan, sekitar 100.000 orang ikut serta, dan bentrokan singkat pecah ketika massa melempari polisi dengan botol. Aparat merespons dengan menembakkan bom asap. Ketegangan serupa juga dilaporkan di Turin, Bologna, dan Napoli, walau mayoritas demonstrasi berjalan tertib.

Aksi ini menegaskan bahwa isu Gaza bukan lagi sekadar persoalan luar negeri bagi publik Italia, melainkan telah menjadi bagian dari perdebatan domestik. Di satu sisi, rakyat Italia menunjukkan dukungan besar bagi rakyat Palestina dan menuntut aksi nyata untuk menghentikan penderitaan di Gaza. Di sisi lain, pemerintah Meloni menghadapi dilema, mempertahankan posisi tradisional Italia sebagai sekutu Israel, atau merespons tuntutan kemanusiaan yang semakin keras disuarakan di dalam negeri. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Internasional