BMKG: Gempa M 4,0 Guncang Gorontalo Utara Tidak Picu Tsunami

BMKG: Gempa M 4,0 Guncang Gorontalo Utara Tidak Picu Tsunami

JAKARTA – Guncangan gempa bumi dengan magnitudo 4,0 terjadi di wilayah Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, pada Sabtu (04/10/2025) pukul 12.18 WIB. Meski cukup dirasakan sebagian warga, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan peristiwa ini tidak menimbulkan potensi tsunami.

Menurut data resmi BMKG, episentrum gempa berada di darat, berjarak sekitar 68 kilometer barat laut Gorontalo Utara. Koordinat pusat gempa tercatat pada 1,34 Lintang Selatan dan 122,59 Bujur Timur, dengan kedalaman 20 kilometer.

“Gempa Mag:4.0, 04-Oct-2025 12:18:10 WIB, Lok:1.34LS, 122.59BT (68 km Barat Laut GORONTALOUTARA-GORONTALO), Kedlmn:20 Km,” tulis BMKG dalam keterangan resminya.

Lembaga tersebut menegaskan bahwa informasi yang disampaikan masih bersifat sementara karena analisis dilakukan secara cepat.

“Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG.

Hingga Sabtu sore, belum ada laporan kerusakan infrastruktur maupun korban akibat gempa. Aparat pemerintah daerah bersama BPBD Gorontalo Utara juga masih melakukan pemantauan untuk memastikan kondisi masyarakat tetap aman.

Fenomena gempa dengan magnitudo kecil hingga menengah seperti ini cukup sering terjadi di kawasan Gorontalo dan sekitarnya. Hal itu tidak lepas dari posisi geografis Indonesia yang berada di jalur cincin api Pasifik, tempat bertemunya tiga lempeng besar dunia, yakni Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Kondisi tersebut membuat wilayah nusantara, termasuk Gorontalo, rawan aktivitas seismik baik di darat maupun di laut.

Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah wilayah di Indonesia juga diguncang gempa serupa. Misalnya, gempa magnitudo 4,9 yang mengguncang Mukomuko, Bengkulu, akibat aktivitas sesar bawah laut. Meski tidak menimbulkan tsunami, getaran tersebut cukup dirasakan warga dan menjadi pengingat bahwa mitigasi bencana tetap harus diperkuat.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpancing isu atau informasi yang belum terverifikasi. Warga juga disarankan selalu mengikuti perkembangan informasi resmi dari BMKG, baik melalui situs web, aplikasi, maupun kanal komunikasi lainnya.

Upaya mitigasi bencana, kata para ahli, menjadi kunci agar masyarakat lebih siap menghadapi gempa bumi. Edukasi sederhana seperti mengenali jalur evakuasi, memahami struktur bangunan tahan gempa, hingga menyiapkan tas darurat dinilai penting untuk mengurangi risiko korban jiwa maupun kerugian material.

Meski gempa kali ini tidak menimbulkan kerusakan, para pakar menegaskan bahwa setiap guncangan sekecil apa pun harus dijadikan pengingat bahwa bencana geologi bisa datang tanpa peringatan. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjadi kunci utama bagi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan gempa. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Nasional