JAYAPURA – Gempa bumi kembali mengguncang wilayah timur Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, getaran berkekuatan magnitudo 4,9 terjadi di wilayah Keerom, Papua, pada Jumat (10/10/2025). Pusat gempa terdeteksi pada kedalaman 10 kilometer dan berjarak sekitar 156 kilometer di tenggara Kabupaten Keerom.
Melalui akun resminya di platform X, BMKG menyampaikan, “Gempa Mag: 4,9,” disertai data awal mengenai koordinat episentrum di 3,71 Lintang Selatan dan 142,12 Bujur Timur. Lembaga tersebut menegaskan bahwa informasi gempa bersifat sementara dan dapat disesuaikan setelah seluruh data seismik terkumpul.
“Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG dalam keterangan lanjutannya.
Meskipun getaran dirasakan di beberapa titik di Papua bagian utara, hingga kini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau korban jiwa. Warga di sejumlah daerah sempat keluar rumah untuk mengantisipasi gempa susulan, namun situasi berangsur normal beberapa menit kemudian.
Sejumlah saksi di wilayah Jayapura dan Keerom mengaku merasakan guncangan ringan yang berlangsung beberapa detik. “Tadi sempat terasa getaran kecil, tapi cepat hilang. Kami langsung keluar rumah hanya untuk berjaga-jaga,” ujar Rony, warga Arso, saat dihubungi melalui telepon.
Pihak BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi. Lembaga tersebut juga mengingatkan bahwa aktivitas seismik di Papua tergolong tinggi karena wilayah ini berada di zona pertemuan lempeng tektonik besar dunia, yakni Lempeng Pasifik dan Indo-Australia.
Pakar geologi Universitas Cenderawasih, Yustinus Wonda, menjelaskan bahwa gempa dengan kekuatan di bawah magnitudo 5 termasuk dalam kategori ringan, meski tetap perlu diwaspadai.
“Papua memiliki banyak sesar aktif. Karena itu, setiap gempa, sekecil apa pun, harus menjadi pengingat penting untuk selalu siap siaga,” ujarnya.
BMKG terus memantau perkembangan aktivitas seismik di kawasan timur Indonesia dan memastikan tidak ada potensi tsunami akibat gempa tersebut. Warga diminta mengikuti informasi resmi dari BMKG melalui kanal daring maupun aplikasi resminya. []
Diyan Febriana Citra.