ISTANBUL — Ketegangan di garis perbatasan Pakistan dan Afghanistan kembali memuncak setelah kedua pihak terlibat bentrokan bersenjata pada Selasa (14/10/2025) malam, hanya berselang beberapa hari setelah tercapainya gencatan senjata sementara.
Menurut laporan, bentrokan terbaru itu terjadi di wilayah timur Afghanistan, tepatnya di dekat provinsi Khost. Juru bicara gubernur Khost, Mustaghfer Gurbaz, menyebut pasukan Afghanistan melakukan serangan balasan setelah pihak Pakistan terlebih dahulu melepaskan tembakan.
“Pasukan kami melancarkan serangan balasan setelah Pakistan mulai melepaskan tembakan pada Selasa malam,” kata Gurbaz seperti dikutip media lokal tersebut. Ia menambahkan, hingga Rabu (15/10/2025) dini hari bentrokan masih berlangsung di sepanjang wilayah perbatasan.
Pihak Pakistan belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden itu. Namun, seorang pejabat keamanan Pakistan yang enggan disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita Anadolu Agency bahwa kontak senjata terjadi di wilayah Shorko, distrik suku Kurram. Menurutnya, pasukan Afghanistan justru yang lebih dahulu melancarkan pengeboman dan tembakan “tanpa alasan jelas” terhadap pasukan penjaga perbatasan Pakistan.
“Pasukan mereka melepaskan tembakan dan melakukan pengeboman secara tiba-tiba tanpa provokasi. Kami hanya merespons untuk mempertahankan posisi,” ujar sumber tersebut menegaskan.
Ketegangan ini menandai babak baru dari hubungan rumit antara Islamabad dan Kabul. Kedua negara memang kerap terlibat insiden lintas perbatasan yang menewaskan prajurit di kedua sisi. Bentrokan kali ini menjadi kelanjutan dari kekerasan serupa yang terjadi pada Sabtu lalu, yang menewaskan puluhan tentara dari kedua pihak.
Pertempuran pada akhir pekan lalu disebut sebagai salah satu yang paling mematikan sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Kabul pada 2021. Konflik itu sempat mereda setelah adanya upaya mediasi dari Arab Saudi dan Qatar, yang berhasil mendorong kedua belah pihak untuk menghentikan pertempuran pada Sabtu malam.
Namun, gencatan senjata itu rupanya tidak bertahan lama. Situasi kembali tegang akibat insiden terbaru, memperlihatkan rapuhnya upaya diplomasi di kawasan yang terus bergolak.
Pengamat regional menilai, ketegangan berulang di perbatasan Pakistan–Afghanistan bukan hanya persoalan militer, tetapi juga mencerminkan krisis kepercayaan dan lemahnya koordinasi keamanan di antara dua negara yang saling berbagi perbatasan sepanjang lebih dari 2.600 kilometer. []
Diyan Febriana Citra.