Gempa M6,4 Guncang Papua, Warga Sempat Panik Keluar Rumah

Gempa M6,4 Guncang Papua, Warga Sempat Panik Keluar Rumah

Bagikan:

JAKARTA – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,4 mengguncang wilayah Sarmi, Papua, pada Kamis (16/10/2025) pukul 12.48.53 WIB. Getaran kuat yang terasa hingga Jayapura dan Wamena itu sempat membuat warga berhamburan keluar rumah.

Direktur Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, menjelaskan bahwa episenter gempa berada di darat, sekitar 42 kilometer tenggara Sarmi, dengan kedalaman 16 kilometer.

“Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,4. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,18° LS dan 138,94° BT,” kata Daryono dalam keterangan resminya di Jakarta.

Menurutnya, gempa yang tergolong dangkal itu dipicu oleh aktivitas Sesar Anjak Mamberamo, dengan mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Anjak Mamberamo,” jelasnya.

Getaran gempa terasa cukup kuat di beberapa wilayah. Di Sarmi, intensitasnya mencapai skala V MMI, di mana hampir seluruh penduduk merasakan guncangan dan banyak yang terbangun dari aktivitasnya. Sementara di Jayapura, getaran dirasakan pada skala III MMI, dan di Wamena tercatat pada skala II MMI.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegas Daryono.

BMKG melaporkan hingga pukul 13.12 WIB belum terdeteksi adanya gempa susulan (aftershock). Meski demikian, Daryono mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan tidak terpancing isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh kabar yang tidak benar,” ujarnya.

Ia juga meminta warga memeriksa kondisi bangunan setelah gempa untuk memastikan keamanan tempat tinggal.

“Hindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Pastikan rumah Anda cukup tahan gempa sebelum kembali ke dalamnya,” kata Daryono.

BMKG menegaskan bahwa seluruh informasi resmi mengenai gempa hanya bersumber dari kanal komunikasi lembaga tersebut.

“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” tutup Daryono.

Gempa kali ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan masyarakat Papua terhadap potensi bencana alam, terutama di wilayah dengan tingkat aktivitas sesar yang tinggi seperti Sarmi dan sekitarnya. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Breaking News Nasional