Gempa 6,1 Guncang Mindanao, Tak Ada Ancaman Tsunami

Gempa 6,1 Guncang Mindanao, Tak Ada Ancaman Tsunami

Bagikan:

MANILA – Wilayah selatan Filipina kembali diguncang gempa bumi berkekuatan besar pada Jumat (17/10/2025) pagi. Gempa bermagnitudo 6,1 tersebut berpusat di Pulau Union, Mindanao, dengan kedalaman sekitar 69 kilometer, menurut laporan Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS). Meski getarannya terasa kuat, otoritas setempat memastikan tidak ada ancaman tsunami.

Guncangan ini menambah daftar panjang aktivitas seismik di wilayah Filipina bagian selatan dalam beberapa pekan terakhir. Sejumlah warga di kota-kota sekitar pusat gempa dilaporkan panik dan berhamburan keluar dari rumah ketika bumi bergetar. Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi terkait kerusakan atau korban jiwa.

Kondisi ini semakin menegaskan bahwa Filipina, yang berada di Cincin Api Pasifik, merupakan salah satu kawasan paling rawan gempa di dunia. Sekitar 90 persen aktivitas seismik global terjadi di jalur ini, termasuk serangkaian gempa yang sebelumnya mengguncang negara kepulauan tersebut.

Hanya sepekan sebelumnya, Filipina baru saja diguncang dua gempa besar secara beruntun. Guncangan pertama dengan kekuatan 7,4 magnitudo mengguncang Kota Manay, Provinsi Davao Oriental, diikuti gempa kedua berkekuatan 6,8 magnitudo beberapa jam kemudian. Sedikitnya tujuh orang tewas dan lebih dari 300 lainnya terluka akibat bencana tersebut.

Setelah gempa kembar itu, Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) sempat mengeluarkan peringatan tsunami. Namun, status itu dicabut beberapa jam kemudian setelah dipastikan gelombang laut tidak mengalami peningkatan signifikan.

Hanya berselang beberapa hari, gempa bermagnitudo 6,9 juga mengguncang Provinsi Cebu sekitar 515 kilometer dari Davao yang menewaskan sedikitnya 74 orang dan melukai lebih dari 500 orang. Rangkaian gempa ini membuat masyarakat Filipina, khususnya di kawasan selatan, hidup dalam kewaspadaan tinggi terhadap kemungkinan bencana susulan.

Gempa bumi terbaru di Mindanao ini mengingatkan publik pada tragedi besar tahun 1990, ketika gempa berkekuatan 7,8 mengguncang Pulau Luzon dan menewaskan lebih dari 2.400 orang. Tragedi tersebut masih menjadi salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah Filipina.

Meskipun belum ada laporan kerusakan akibat gempa 6,1 ini, pihak berwenang terus memantau situasi dan meminta warga tetap waspada terhadap potensi gempa susulan. Otoritas lokal juga telah menyiagakan tim tanggap darurat untuk memastikan keselamatan warga di sekitar wilayah terdampak. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Breaking News Internasional