PARIS – Tornado langka melanda kawasan utara Paris, Prancis, pada Senin (20/10/2025), menimbulkan kepanikan di sejumlah distrik. Badai dahsyat tersebut merobohkan tiga derek konstruksi dan menyebabkan satu orang meninggal dunia serta melukai sepuluh lainnya. Empat di antara korban dilaporkan dalam kondisi kritis.
Kota Ermont, yang berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat ibu kota, menjadi wilayah dengan dampak paling parah. Menurut otoritas setempat, angin puting beliung tersebut menyapu sedikitnya sepuluh distrik, merusak puluhan bangunan, dan menumbangkan berbagai infrastruktur, termasuk atap rumah dan tiang listrik.
Jaksa wilayah Guirec Le Bras mengonfirmasi korban jiwa dalam insiden tersebut. “Seorang pekerja konstruksi berusia 23 tahun tewas di lokasi konstruksi dan 10 orang terluka, dengan empat orang dalam kondisi kritis,” ujarnya seperti dikutip The Guardian, Selasa (21/10/2025).
Cuaca ekstrem ini datang secara tiba-tiba, tanpa peringatan dini yang memadai. “Badai itu tiba-tiba dan jarang terjadi,” kata Menteri Dalam Negeri Prancis Laurent Nunez. Ia menegaskan pihaknya terus memantau perkembangan situasi dan memastikan seluruh tim penyelamat bekerja maksimal.
“Saya memantau situasi dengan saksama dan menyampaikan dukungan saya kepada para pejabat, tim penyelamat di lokasi, dan warga terdampak. Saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari korban yang telah meninggal,” tulisnya melalui akun resmi X.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan momen mencekam ketika tiga derek raksasa runtuh hanya dalam hitungan detik. Salah satu derek dilaporkan menimpa sebuah klinik, sementara yang lain mengenai bangunan tempat tinggal. Beruntung, tidak ada korban tambahan dalam dua insiden tersebut.
Puluhan petugas pemadam kebakaran, tenaga medis, dan aparat keamanan dikerahkan ke lokasi untuk mengevakuasi warga dan menstabilkan kondisi. Upaya pembersihan reruntuhan masih berlangsung hingga Selasa (21/10/2025) pagi waktu setempat.
Fenomena tornado di wilayah metropolitan Paris tergolong sangat jarang terjadi. Badan Meteorologi Prancis menyebut angin berkecepatan tinggi dan tekanan udara ekstrem yang datang dari barat daya menjadi pemicu terbentuknya tornado ini. Para ahli cuaca menilai kejadian tersebut sebagai bagian dari meningkatnya frekuensi cuaca ekstrem di Eropa akibat perubahan iklim global.
Pemerintah setempat kini fokus pada proses pemulihan infrastruktur serta bantuan bagi warga terdampak. Sementara itu, warga di sejumlah kota di sekitar Paris diminta tetap waspada terhadap kemungkinan cuaca buruk lanjutan dalam beberapa hari ke depan. []
Diyan Febriana Citra.