Kebakaran Cilendek Hanguskan 10 Kios, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Kebakaran Cilendek Hanguskan 10 Kios, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Bagikan:

JAKARTA – Kebakaran hebat kembali mengguncang kawasan padat usaha di Kota Bogor. Kali ini, api melalap 10 kios di Jalan Raya Brijen Sabtaji, Kelurahan Cilendek, Kecamatan Bogor Barat, Kamis (23/10/2025) dini hari. Insiden itu diduga kuat dipicu oleh kebocoran gas dari salah satu kios yang beroperasi 24 jam.

Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bogor, Theo Patricinio, menjelaskan bahwa api pertama kali muncul dari kios ayam goreng yang masih beroperasi saat kejadian.

“Saat itu hendak digunakan untuk menggoreng kentang. Saksi mencoba meminta bantuan namun tidak ada orang,” ujar Theo.

Keterangan saksi menyebut, percikan api muncul sesaat setelah tabung gas bocor ketika kompor menyala. Dalam hitungan detik, api menyambar bahan mudah terbakar di sekitarnya dan langsung membesar. Saksi yang panik mencoba meminta pertolongan dengan menyetop sopir angkot yang melintas. Namun, sebelum bantuan datang, api sudah merembet ke kios-kios lain di sisi jalan.

Kawasan Cilendek dikenal sebagai salah satu sentra ekonomi kecil yang ramai hingga larut malam. Banyak kios di lokasi itu berdiri berdempetan tanpa jarak pemisah yang aman, membuat penyebaran api berlangsung cepat.

“Amukan si jago merah tidak bisa terkendali karena jarak antarbangunan sangat rapat,” ungkap Theo.

Petugas Damkar Kota Bogor yang menerima laporan segera menerjunkan enam unit mobil pemadam dibantu satu unit kendaraan rescue dan tambahan dari Damkar Kabupaten Bogor. Butuh waktu hampir satu jam untuk menjinakkan api yang telah membakar deretan kios beserta isi dagangan di dalamnya.

Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden tersebut. Namun, kerugian material diperkirakan mencapai Rp 1 miliar.

“Jika ditotal secara keseluruhan, mencapai Rp 1 miliar dari 10 kios itu. Tapi tidak ada korban jiwa dan luka dalam insiden ini. Semuanya harus tetap waspada,” kata Theo.

Kebakaran ini menjadi peringatan keras bagi pelaku usaha kecil agar lebih memperhatikan standar keamanan, terutama dalam penggunaan peralatan gas dan listrik. Selain itu, banyak bangunan usaha kecil di perkotaan belum memenuhi standar keselamatan kebakaran, seperti ventilasi, jalur evakuasi, dan ketersediaan alat pemadam ringan.

Pemerintah Kota Bogor diharapkan segera melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap pelaku usaha mikro di kawasan padat seperti Cilendek. Kejadian dini hari itu menambah daftar panjang insiden kebakaran di kawasan usaha rakyat yang disebabkan kelalaian teknis dan minimnya pengawasan. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Hotnews Nasional