Tawuran Antarwarga Tebet Pecah, Polisi Amankan Situasi

Tawuran Antarwarga Tebet Pecah, Polisi Amankan Situasi

Bagikan:

JAKARTA — Situasi keamanan di kawasan Manggarai Selatan, Jakarta Selatan, kembali menjadi sorotan setelah tawuran antarwarga pecah di Jalan Doktor Saharjo, Kamis (23/10/2025) sore. Bentrokan yang melibatkan dua kelompok warga, yakni dari Gang Sawo RW 09 dan Gang Manggis RW 07, berlangsung singkat namun sempat memicu kekhawatiran pengguna jalan.

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih, membenarkan adanya peristiwa tersebut. “Telah terjadi tawuran antarwarga di Jalan Dr. Saharjo atau perbatasan Tebet dan Setiabudi,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis malam.

Menurut keterangan polisi, bentrokan itu bermula ketika sekelompok warga dari Gang Manggis yang dikenal dengan sebutan Phidonk berjalan menuju Gang Sawo sambil membawa senjata tajam. Tak hanya itu, mereka juga menyalakan petasan yang diarahkan ke wilayah lawan. Aksi provokatif itu kemudian dibalas oleh warga Gang Sawo yang keluar dengan membawa benda serupa. Kedua kelompok akhirnya terlibat saling serang menggunakan batu, petasan, dan senjata tajam di Jalan Dr. Saharjo.

“Tidak lama kemudian warga Gang Sawo RW 09 keluar dan melawan dengan menggunakan sajam dan saling menyerang, melempar batu dan petasan di Jalan Dr. Saharjo,” kata Murodih.

Petugas kepolisian segera dikerahkan ke lokasi setelah menerima laporan warga. Namun, setibanya di tempat kejadian perkara (TKP), tawuran telah berakhir. “Tawuran terjadi kurang lebih hanya 10 menit, dapat dibubarkan dan arus lalu lintas lancar kembali,” tegas Murodih.

Meski insiden berlangsung singkat, polisi tidak ingin mengambil risiko munculnya bentrokan susulan. Karena itu, personel Polsek Tebet tetap disiagakan di sekitar lokasi dan berpatroli di beberapa titik rawan. “Sementara situasi saat ini aman dan kondusif,” jelasnya.

Kawasan Manggarai dan sekitarnya dikenal sebagai salah satu wilayah yang rawan bentrokan antarwarga, terutama di perbatasan RW berbeda. Beberapa kali, bentrokan serupa terjadi karena gesekan sosial kecil yang kemudian berkembang menjadi perkelahian massal.

Aparat kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi dan menyerahkan penyelesaian masalah melalui jalur musyawarah. Warga juga diminta segera melapor jika melihat potensi keributan agar dapat dicegah sejak dini. p[

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Nasional