Menag dan Paus Leo XIV Sepakat Lanjutkan Deklarasi Istiqlal-Vatikan

Menag dan Paus Leo XIV Sepakat Lanjutkan Deklarasi Istiqlal-Vatikan

Bagikan:

JAKARTA – Upaya Indonesia memperkuat dialog lintas agama di tingkat global mendapat sambutan hangat dari Takhta Suci Vatikan. Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa Vatikan menyetujui dan siap menindaklanjuti Deklarasi Istiqlal-Vatikan, yang digagas bersama mendiang Paus Fransiskus pada 2024 lalu.

“Mereka sangat setuju, merespons secara positif rencana Deklarasi Istiqlal ditindaklanjuti. Bulan Desember, kami akan ada tim dari Vatikan untuk diskusi tentang rencana tersebut,” kata Nasaruddin dalam keterangannya, Kamis (30/10/2025).

Deklarasi Istiqlal-Vatikan menjadi salah satu tonggak penting hubungan antaragama antara Indonesia dan Vatikan. Dokumen tersebut pertama kali ditandatangani di Masjid Istiqlal, Jakarta, ketika Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia pada September 2024. Nasaruddin, yang kala itu hadir sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, turut menandatangani naskah deklarasi tersebut.

Dalam pertemuan di Vatikan, Roma, pada Rabu (29/10/2025) waktu setempat, Nasaruddin berkesempatan menyampaikan kembali semangat deklarasi itu kepada Paus Leo XIV, penerus Paus Fransiskus. Ia bahkan menjadi tokoh pertama yang menjemput Paus Leo XIV ketika tiba di lokasi acara.

“Karena saya pertama kali disalamin, panitianya memberi kesempatan kepada saya untuk menjemput kedatangan Paus Leo XIV dari mobilnya, disusul beberapa tokoh agama yang lain,” ujar Nasaruddin.

Menag mengaku bahagia bisa menyampaikan langsung bahwa Indonesia merupakan inisiator Deklarasi Istiqlal-Vatikan, sebuah pernyataan bersama yang menegaskan pentingnya menciptakan sejarah baru bagi kemanusiaan.

“Saya sangat senang karena saya bisa ceritakan bahwa Indonesia adalah inisiator untuk Deklarasi Istiqlal-Vatikan,” ucapnya.

Ia menjelaskan kepada Paus Leo XIV bahwa isi utama deklarasi tersebut menolak konsep perang suci dan menyerukan nilai-nilai perdamaian universal.

“Deklarasi Istiqlal-Vatikan menceritakan tentang betapa pentingnya melakukan penciptaan sejarah baru untuk kemanusiaan. Tidak ada lagi perang suci, yang ada adalah kedamaian suci,” tuturnya.

Pandangan itu sejalan dengan pernyataan Paus Leo XIV yang menyerukan dunia untuk memperkenalkan “kedamaian suci” alih-alih konflik berlatar agama.

“Saya sangat sependapat dengan pernyataan Paus Leo XIV (dalam acara) tadi, bahwa kita jangan memperkenalkan perang suci, tapi yang kita perkenalkan adalah kedamaian suci,” kata Nasaruddin.

Dalam kesempatan tersebut, Nasaruddin juga mengusulkan kerja sama lanjutan untuk memperkuat implementasi Deklarasi Istiqlal-Vatikan. Usulan itu disambut baik oleh Paus Leo XIV dan para tokoh agama lain yang hadir. Vatikan dijadwalkan mengirimkan tim khusus ke Indonesia pada Desember mendatang untuk membahas langkah konkret implementasi deklarasi tersebut.

Pertemuan ini menjadi simbol komitmen Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia yang aktif mendorong perdamaian lintas iman di kancah global. Melalui Deklarasi Istiqlal-Vatikan, Indonesia kembali menegaskan perannya sebagai jembatan dialog antarumat beragama demi terciptanya dunia yang damai dan berkeadaban. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Hotnews Nasional