JAKARTA – Warga RW 006 Jati Padang, Jakarta Selatan, kembali harus berjibaku dengan genangan air setelah tanggul di aliran Kali Pulo jebol pada Kamis (30/10/2025) malam. Hingga Sabtu (01/11/2025) pagi, dua lingkungan RT yang berada paling dekat dengan tanggul masih terendam air setinggi sekitar 30 sentimeter. Selain itu, tembok dua rumah warga dilaporkan turut roboh akibat derasnya arus air.
Ketua RW 006 Jati Padang, Abdul Qahar, menyampaikan harapannya agar Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung turun langsung meninjau lokasi banjir dan melihat kondisi warganya.
“(Pak Pramono) belum (pernah datang) sama sekali. Harapan saya, Insya Allah Pak Pramono, mohon izin, mohon maaf. Ayo kita benahi Jakarta bersama-sama,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (31/10/2025).
Menurut Abdul, perhatian terhadap wilayahnya terakhir kali diberikan secara serius oleh Gubernur Anies Baswedan. “Satu-satunya gubernur yang memperhatikan sampai tujuh atau delapan kali datang ke wilayah kami adalah Pak Anies Baswedan,” katanya.
Di masa kepemimpinan Anies, Pemprov DKI membangun tanggul setinggi 2,8 meter untuk menahan aliran Kali Pulo yang kerap meluap. Tanggul tersebut bahkan dijuluki warga sebagai “Tanggul Baswedan” karena dinilai cukup efektif menekan banjir selama beberapa tahun terakhir. Namun, kondisi sungai yang semakin menyempit membuat tekanan air meningkat dan akhirnya menyebabkan tanggul jebol.
“Kan makin lama diameter kali itu makin menyempit karena ya begitulah keadaan wilayah kami, di medan Kali Pulo ini,” jelas Abdul. Ia berharap pemerintah melanjutkan rencana normalisasi sungai dengan melebarkan aliran air hingga kembali ke ukuran semula sekitar 20 meter.
“Menurut saya, dikembalikan seperti zaman Pak Anies, yang saat itu ada rencana pembuatan embung. Kalau embung tidak jadi, setidaknya pelebaran kali dan normalisasi bisa dilakukan,” tutur Abdul menambahkan.
Warga lainnya, Isma (27), mengaku banjir kali ini menjadi yang paling parah selama lima tahun ia tinggal di Jati Padang. “Kemarin paling gede. Itu baru pertama kali meluap tinggi sampai ke atas tanggul,” ujarnya. Ia berharap hujan tidak terus mengguyur agar perbaikan tanggul bisa segera diselesaikan. “Kalau hujan terus enggak bakal benar. Katanya bisa sampai tiga bulan benerinnya,” tambahnya.
Warga kini menunggu langkah konkret dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Mereka berharap Pramono Anung dapat meninjau langsung dan memastikan proses perbaikan tanggul berjalan cepat agar bencana serupa tak kembali berulang. []
Diyan Febriana Citra.

