FAA Batasi Penerbangan Dekat Puerto Riko karena Pertimbangan Keamanan

FAA Batasi Penerbangan Dekat Puerto Riko karena Pertimbangan Keamanan

Bagikan:

WASHINGTON — Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) menerbitkan kebijakan pembatasan penerbangan sementara di wilayah udara lepas pantai tenggara Ceiba, Puerto Riko. Langkah ini menimbulkan perhatian publik karena bertepatan dengan merebaknya laporan terkait kemungkinan operasi militer AS terhadap Venezuela.

Menurut pernyataan resmi FAA, aturan tersebut mulai berlaku pada 1 November 2025 pukul 00.00 UTC (07.00 WIB) dan akan berakhir 31 Maret 2026 pukul 23.59 UTC. Pembatasan itu dikeluarkan atas dasar arahan Departemen Pertahanan AS (Pentagon), tanpa memberikan rincian lebih lanjut mengenai alasan keamanan di balik keputusan tersebut.

Sebelumnya, harian Miami Herald melaporkan, berdasarkan sumber anonim, bahwa AS dikabarkan tengah mempersiapkan serangan udara terhadap instalasi militer di Venezuela. Laporan itu menyebutkan, tindakan militer dapat dilakukan dalam hitungan hari bahkan jam, memicu kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan di kawasan Amerika Latin.

Namun, Presiden AS Donald Trump segera menepis kabar tersebut. Ia menegaskan bahwa pemerintahannya tidak mempertimbangkan opsi militer terhadap Venezuela.

“Tidak ada rencana serangan di Venezuela. Kami tetap memantau situasi, tetapi prioritas kami adalah stabilitas kawasan,” ujar Trump dalam pernyataan singkat di Washington, Jumat (31/10/2025).

Klarifikasi senada juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio. Ia menolak laporan Miami Herald dan menegaskannya sebagai “berita palsu”. “Laporan yang beredar sama sekali tidak benar. Tidak ada keputusan ataupun perintah serangan yang dikeluarkan,” kata Rubio.

Meski demikian, analis hubungan internasional di Washington menilai langkah FAA tersebut menunjukkan bahwa pemerintah AS tengah meningkatkan kesiapsiagaan di wilayah Karibia, mengingat Puerto Riko memiliki posisi strategis dalam operasi pertahanan udara dan laut.

Sejumlah pengamat menilai pembatasan penerbangan kerap diberlakukan dalam konteks latihan militer atau uji coba sistem pertahanan. Namun, tanpa konfirmasi resmi dari Pentagon, spekulasi publik tak terhindarkan.

Langkah FAA itu juga memunculkan kekhawatiran di kalangan penerbangan sipil, mengingat wilayah udara di sekitar Puerto Riko kerap dilalui jalur penerbangan komersial antara Amerika Serikat dan Amerika Selatan.

Meski belum ada indikasi aktivitas militer terbuka, pengumuman FAA menjadi sinyal bahwa Washington tengah berhati-hati menata strategi keamanan di kawasan yang secara historis sensitif terhadap dinamika politik antara AS dan negara-negara Amerika Latin, khususnya Venezuela. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Internasional